Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) Kepolisian Resor Situbondo, Jawa Timur secara rutin memberikan pembinaan kepada nelayan guna mencegah kecelakaan laut sekaligus mempermudah pencarian ketika terjadi masalah mesin perahu saat menangkap ikan.
Kasat Polairud Polres Situbondo AKP Gede Sukarmadiyasa di Situbondo, Selasa, menjelaskan pembinaan kepada nelayan menjadi kegiatan rutin agar mereka mempersiapkan alat keselamatan dengan lebih baik sebelum berlayar ke tengah laut untuk menangkap ikan.
"Kerusakan mesin perahu tidak bisa diprediksi, oleh karena itu kami punya kegiatan rutin khususnya bagi nelayan memberikan pembinaan salah satunya kami mengimbau nelayan melakukan perawatan secara berkala mesin perahu sebelum bekerja," katanya.
Ia mencontohkan beberapa waktu lalu seorang nelayan di Desa Jangkar mengalami kerusakan pada mesin perahu dan terombang-ambing di tengah laut hingga akhirnya berhasil diselamatkan.
Menurut ia, yang perlu dipersiapkan untuk keselamatan nelayan saat bekerja menangkap ikan di tengah laut yakni memastikan mesin perahu dalam kondisi baik dan dilakukan servis.
Selain itu, dia menekankan para nelayan membawa alat keselamatan diri yaitu jaket pelampung, termasuk alat komunikasi, karena berperan penting ketika terjadi kerusakan mesin.
"Alat komunikasi tidak kalah penting, karena handphone (telepon seluler) dapat menghubungi keluarga ketika terjadi kendala atau dapat dihubungi oleh keluarga atau petugas saat dinyatakan belum pulang saat menangkap ikan," ujarnya.
Ia juga meminta para nelayan setiap waktu melakukan perawatan dan perbaikan kapal, baik bagian mesin maupun dinding perahu.
"Harapan kami ke depan para nelayan bisa berkomitmen dan konsisten untuk melindungi dirinya saat di tengah laut baik dengan alat keselamatan maupun alat komunikasi," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Kasat Polairud Polres Situbondo AKP Gede Sukarmadiyasa di Situbondo, Selasa, menjelaskan pembinaan kepada nelayan menjadi kegiatan rutin agar mereka mempersiapkan alat keselamatan dengan lebih baik sebelum berlayar ke tengah laut untuk menangkap ikan.
"Kerusakan mesin perahu tidak bisa diprediksi, oleh karena itu kami punya kegiatan rutin khususnya bagi nelayan memberikan pembinaan salah satunya kami mengimbau nelayan melakukan perawatan secara berkala mesin perahu sebelum bekerja," katanya.
Ia mencontohkan beberapa waktu lalu seorang nelayan di Desa Jangkar mengalami kerusakan pada mesin perahu dan terombang-ambing di tengah laut hingga akhirnya berhasil diselamatkan.
Menurut ia, yang perlu dipersiapkan untuk keselamatan nelayan saat bekerja menangkap ikan di tengah laut yakni memastikan mesin perahu dalam kondisi baik dan dilakukan servis.
Selain itu, dia menekankan para nelayan membawa alat keselamatan diri yaitu jaket pelampung, termasuk alat komunikasi, karena berperan penting ketika terjadi kerusakan mesin.
"Alat komunikasi tidak kalah penting, karena handphone (telepon seluler) dapat menghubungi keluarga ketika terjadi kendala atau dapat dihubungi oleh keluarga atau petugas saat dinyatakan belum pulang saat menangkap ikan," ujarnya.
Ia juga meminta para nelayan setiap waktu melakukan perawatan dan perbaikan kapal, baik bagian mesin maupun dinding perahu.
"Harapan kami ke depan para nelayan bisa berkomitmen dan konsisten untuk melindungi dirinya saat di tengah laut baik dengan alat keselamatan maupun alat komunikasi," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024