"Indonesia Marketing Association" (IMA) komitmen berkontribusi meningkat pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui kolaborasi bersama empat pilar, yakni pemerintah, akademisi, profesional dan pengusaha.
President IMA Suparno Djasmin dalam keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Sabtu, menyatakan butuh ketepatan dan langkah strategi untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Kami dorong terus sinergi dan kolaborasi ke empat pilar ini agar dapat tercipta hasil yang optimal," kata Suparno.
Langkah kolaborasi itu juga untuk mengatasi adanya kondisi ketidakpastian secara global yang mampu memberikan dampak berkelanjutan untuk Indonesia.
Salah satunya, adanya sinyal pelemahan ekonomi pada kuartal satu 2024, dengan tekanan pada nilai rupiah, inflasi komoditas yang menyentuh 10 persen, koreksi pada prediksi penjualan otomotif, dan kenaikan suku bunga menjadi tantangan yang perlu diwaspadai.
"Ini mengingatkan kami untuk tetap waspada dan tetap bersemangat untuk meningkatkan kontribusi IMA agar bisa membantu masyarakat menghadapinya dengan baik," ujarnya.
Sementara, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meminta IMA terus berkontribusi dan memberikan dampak yang signifikan bagi ekonomi Indonesia.
"Di tengah ekonomi yang melambat dan geopolitik yang belum stabil, sinergi dan kolaborasi menjadi sangat penting dan menjadi kata kunci," ujar Zulhas sapaan akrabnya.
Diketahui, IMA telah menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IMA bertajuk "Inclusive Immersive Marketing for Better Indonesia", Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Sabtu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
President IMA Suparno Djasmin dalam keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Sabtu, menyatakan butuh ketepatan dan langkah strategi untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Kami dorong terus sinergi dan kolaborasi ke empat pilar ini agar dapat tercipta hasil yang optimal," kata Suparno.
Langkah kolaborasi itu juga untuk mengatasi adanya kondisi ketidakpastian secara global yang mampu memberikan dampak berkelanjutan untuk Indonesia.
Salah satunya, adanya sinyal pelemahan ekonomi pada kuartal satu 2024, dengan tekanan pada nilai rupiah, inflasi komoditas yang menyentuh 10 persen, koreksi pada prediksi penjualan otomotif, dan kenaikan suku bunga menjadi tantangan yang perlu diwaspadai.
"Ini mengingatkan kami untuk tetap waspada dan tetap bersemangat untuk meningkatkan kontribusi IMA agar bisa membantu masyarakat menghadapinya dengan baik," ujarnya.
Sementara, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meminta IMA terus berkontribusi dan memberikan dampak yang signifikan bagi ekonomi Indonesia.
"Di tengah ekonomi yang melambat dan geopolitik yang belum stabil, sinergi dan kolaborasi menjadi sangat penting dan menjadi kata kunci," ujar Zulhas sapaan akrabnya.
Diketahui, IMA telah menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IMA bertajuk "Inclusive Immersive Marketing for Better Indonesia", Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Sabtu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024