Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Negara RI segera menyelidiki video terkait dugaan adanya pembantaian warga oleh oknum anggotanya di Mesuji, Provinsi Lampung. "Kita akan menyelidiki video ini untuk melihat latar belakang, adanya angka 30 orang tewas ini digabungkan di lain tempat, bukan satu peristiwa," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar, di Jakarta, Kamis. Menurut Boy, adanya data tersebut tidak tahu dari mana, mengenai 30 orang yang tewas kemungkinan dari tahun 2004 yang digabung-gabungkan dengan tahun berikutnya. "Kita akan pelajari dengan tim ahli dan melakukan konsultasi serta mencermati dengan seksama untuk mencari tahu unsur-unsur rekayasa gambar," kata Boy. Kabag Penum mengatakan memang peristiwa itu terjadi pada 21 April 2011, bahkan di video itu tergambar pascakejadian dan di gambar ada kepolisian paskakejadian, setelah orang tergeletak, tapi bukan berarti polisi yang melakukan. "Adanya angka 30 orang itu kemungkinan agar memberikan informasi ke Mabes Polri sebab adanya tindakan keamanan juga nyata," kata Boy. Saat ini, tim dari Mabes Polri turun ke sana untuk melakukan evaluasi. "Wakapolri dan Kabareskrim, sudah ke sana bersama satu tim," kata Boy. Sejumlah warga asal Lampung melaporkan kasus pembunuhan keji yang terjadi di daerah Mesuji, Lampung, ke Komisi III DPR RI pada hari Rabu (14/12) dan mereka merupakan keluarga korban. Setidaknya ada 30 korban tewas dan ratusan warga terluka sejak tahun 2009 sampai tahun 2011. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011