Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sumenep, Madura, menggelar "halaqah" pesantren ramah anak sebagai upaya untuk menciptakan lingkungan pesantren nyaman dan menyenangkan bagi anak, dengan penuh nilai-nilai akhlak mulia.

"Ada 50 pesantren yang kami libatkan dalam kegiatan kali ini yang pelaksanaannya berlangsung sejak kemarin," kata Kepala Kemenag Sumenep Abdul Wasid di Sumenep, Jawa Timur, Kamis.

Ia menjelaskan kegiatan yang berlangsung di Aula Kemenag Sumenep itu bekerja sama dengan organisasi keagamaan Nahdlatul Ulama (NU) Sumenep. Para peserta merupakan lembaga pondok pesantren yang berada di bawah naungan organisasi keagamaan tersebut.

“Pesantren memiliki peran penting dalam mewujudkan generasi muda yang Islami dan berakhlak mulia. Oleh karena itu, pesantren perlu diupayakan agar menjadi tempat yang ramah dan aman bagi anak-anak," katanya.

Ia berharap melalui kegiatan itu para pimpinan pondok pesantren di Kabupaten Sumenep dapat memahami dan menerapkan konsep pesantren ramah anak di lingkungan pesantren masing-masing. Hal itu demi mewujudkan generasi muda yang Islami, berakhlak mulia, dan siap membangun bangsa.

Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang NU Sumenep A Pandji Taufik menyampaikan, bahwa pesantren ramah anak harus mengedepankan hak-hak anak dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang anak.

"Oleh karena itu, program ini kami anggap penting dan sangat bermanfaat, sehingga NU bersedia menjadi mitra dalam kegiatan ini," katanya.

"Halaqah" pesantren ramah anak kerja sama antara Kemenag dan PCNU Sumenep itu menghadirkan narasumber yang kompeten di bidang pesantren ramah anak, yaitu Dr. Rusmiyati, M.Pd., Dosen BK sekaligus Kepala PLBK & TS STKIP PGRI Sumenep dan Ketua RMI PCNU Sumenep.

Narasumber memaparkan materi tentang konsep pesantren ramah anak, hak-hak anak, dan strategi implementasi pesantren ramah anak.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024