Himpunan Kawasan Industri (HKI) Korwil Jawa Timur bersama pemerintah setempat berkomitmen terus bersinergi untuk menjaga iklim dan kemudahan investasi di wilayah tersebut.
Wakil Ketua Umum HKI Wilayah Jatim Didik Prasetiyono di Surabaya, Selasa, mengatakan hal tersebut merupakan salah satu aspek krusial, untuk itu diperlukan komitmen bersama membangun iklim investasi yang sehat.
"Sinergi tersebut didefinisikan sebagai kesepakatan untuk menciptakan kemitraan harmonis, guna menyelesaikan berbagai tantangan dan memberikan solusi terbaik bagi pengelola kawasan industri dan calon investor," ujar Didik yang juga menjabat sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) tersebut.
Didong, sapaan akrabnya, menjelaskan dengan komitmen untuk menjaga iklim investasi yang sehat dan mendukung program energi hijau, Jatim siap menjadi destinasi investasi yang menarik bagi para investor yang peduli terhadap pembangunan berkelanjutan.
Dalam kesempatan sama, Dirut Kawasan Industri Gresik Setyo Nugroho mengharapkan pemerintah dapat memberikan dukungan dan kemudahan bagi investasi dalam pengembangan energi hijau.
“Penerapan energi hijau ini sudah menjadi kebutuhan di masa mendatang, tidak lagi sekadar hanya menjadi pilihan kedua. Untuk itu, agar energi hijau ini bisa diterapkan di kawasan industri secara masif, dibutuhkan dukungan dari pemerintah,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Timur Dyah Wahyu Ermawati mengapresiasi dedikasi para pengelola kawasan industri dalam menjaga iklim investasi yang baik di wilayahnya.
“Pertumbuhan ekonomi Jatim yang terus mengalami peningkatan ini tidak mungkin bisa lepas dari kerja sama yang baik, antara pemerintah dengan sektor swasta utamanya kawasan industri," ucapnya.
"Oleh karena itu, kerja sama ini harus terus dijalin dengan baik untuk mencapai tujuan bersama dalam mengembangkan ekonomi Jatim,” tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Wakil Ketua Umum HKI Wilayah Jatim Didik Prasetiyono di Surabaya, Selasa, mengatakan hal tersebut merupakan salah satu aspek krusial, untuk itu diperlukan komitmen bersama membangun iklim investasi yang sehat.
"Sinergi tersebut didefinisikan sebagai kesepakatan untuk menciptakan kemitraan harmonis, guna menyelesaikan berbagai tantangan dan memberikan solusi terbaik bagi pengelola kawasan industri dan calon investor," ujar Didik yang juga menjabat sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) tersebut.
Didong, sapaan akrabnya, menjelaskan dengan komitmen untuk menjaga iklim investasi yang sehat dan mendukung program energi hijau, Jatim siap menjadi destinasi investasi yang menarik bagi para investor yang peduli terhadap pembangunan berkelanjutan.
Dalam kesempatan sama, Dirut Kawasan Industri Gresik Setyo Nugroho mengharapkan pemerintah dapat memberikan dukungan dan kemudahan bagi investasi dalam pengembangan energi hijau.
“Penerapan energi hijau ini sudah menjadi kebutuhan di masa mendatang, tidak lagi sekadar hanya menjadi pilihan kedua. Untuk itu, agar energi hijau ini bisa diterapkan di kawasan industri secara masif, dibutuhkan dukungan dari pemerintah,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Timur Dyah Wahyu Ermawati mengapresiasi dedikasi para pengelola kawasan industri dalam menjaga iklim investasi yang baik di wilayahnya.
“Pertumbuhan ekonomi Jatim yang terus mengalami peningkatan ini tidak mungkin bisa lepas dari kerja sama yang baik, antara pemerintah dengan sektor swasta utamanya kawasan industri," ucapnya.
"Oleh karena itu, kerja sama ini harus terus dijalin dengan baik untuk mencapai tujuan bersama dalam mengembangkan ekonomi Jatim,” tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024