Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menerbitkan Surat Keputusan (SK) untuk menugaskan masing-masing kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebagai bentuk dukungan kepada atletnya yang berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut.
"Kali ini kami akan pantau semua OPD yang ditunjuk menjadi pendamping, agar untuk ikut pada proses seleksi dan latihan," ucapnya saat Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim di Surabaya, Senin.
Selain itu, pihaknya juga berupaya meningkatkan fasilitas bagi para atlet agar prestasi yang diraih makin meningkat.
"Targetnya hanya satu, dampaknya prestasi olahraga Jatim meningkat, patriot olahraga Jatim menjadi sejahtera," katanya.
Adhy menjelaskan saat ini merupakan momentum yang tepat untuk menyatukan seluruh pemangku kepentingan olahraga di Jawa Timur.
"Ini adalah momentum untuk menyatukan bagaimana program olahraga di Jatim bisa bersinergi dengan baik, melalui rapat kerja yang membahas even olahraga yang sudah berjalan maupun isu strategis dan persiapan PON Aceh-Sumut dan Olimpiade Paris," ujarnya.
Oleh karena itu, dirinya siap menjadi komandan kontingen PON sesuai permintaan dari Ketua KONI Jatim.
"Jika kami menjadi pimpinan rombongan, bisa bermanfaat banyak hal yang bisa membawa Jatim lebih maju lagi. Target Jatim meraih juara umum," tuturnya.
Sementara itu, Ketua KONI Jatim Muhammad Nabil menyatakan keterlibatan Pemprov Jatim menjadi penting untuk mendampingi atlet selama Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) dan pelaksanaan PON, agar menjadi satu kesatuan untuk prestasi olahraga.
"Kami akan koordinasi terus dengan OPD untuk melakukan koordinasi. Bersyukur pak Pj gubernur mendukung langkah ini. Dan, SKnya akan ditandatangani tentang pembagian dan pendampingan masing-masing OPD ke cabor," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi terkait penempatan OPD di masing-masing cabor.
"Bisa jadi satu OPD mendampingi satu cabor, atau dua OPD yang mendampingi satu cabor, jadi itu nanti tergantung kebutuhan, dari rekam jejak prestasi dan target cabornya. Kami mengusulkan, akan direvisi oleh pak Pj gubernur dan diputuskan," tuturnya.
Nabil menambahkan para OPD tersebut nantinya hanya mendampingi dan tidak menangani masalah nonteknis seperti bonus karena sudah menjadi tanggung jawab KONI Jatim.
"Tugas mereka mendampingi atlet latihan dan pelaksanaan PON saja. Kami tidak mengalokasikan permintaan anggaran ke OPD dalam mendampingi atlet. OPD sendiri yang mengetahui keperluan atlet selama latihan," ujar Nabil.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Kali ini kami akan pantau semua OPD yang ditunjuk menjadi pendamping, agar untuk ikut pada proses seleksi dan latihan," ucapnya saat Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim di Surabaya, Senin.
Selain itu, pihaknya juga berupaya meningkatkan fasilitas bagi para atlet agar prestasi yang diraih makin meningkat.
"Targetnya hanya satu, dampaknya prestasi olahraga Jatim meningkat, patriot olahraga Jatim menjadi sejahtera," katanya.
Adhy menjelaskan saat ini merupakan momentum yang tepat untuk menyatukan seluruh pemangku kepentingan olahraga di Jawa Timur.
"Ini adalah momentum untuk menyatukan bagaimana program olahraga di Jatim bisa bersinergi dengan baik, melalui rapat kerja yang membahas even olahraga yang sudah berjalan maupun isu strategis dan persiapan PON Aceh-Sumut dan Olimpiade Paris," ujarnya.
Oleh karena itu, dirinya siap menjadi komandan kontingen PON sesuai permintaan dari Ketua KONI Jatim.
"Jika kami menjadi pimpinan rombongan, bisa bermanfaat banyak hal yang bisa membawa Jatim lebih maju lagi. Target Jatim meraih juara umum," tuturnya.
Sementara itu, Ketua KONI Jatim Muhammad Nabil menyatakan keterlibatan Pemprov Jatim menjadi penting untuk mendampingi atlet selama Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) dan pelaksanaan PON, agar menjadi satu kesatuan untuk prestasi olahraga.
"Kami akan koordinasi terus dengan OPD untuk melakukan koordinasi. Bersyukur pak Pj gubernur mendukung langkah ini. Dan, SKnya akan ditandatangani tentang pembagian dan pendampingan masing-masing OPD ke cabor," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi terkait penempatan OPD di masing-masing cabor.
"Bisa jadi satu OPD mendampingi satu cabor, atau dua OPD yang mendampingi satu cabor, jadi itu nanti tergantung kebutuhan, dari rekam jejak prestasi dan target cabornya. Kami mengusulkan, akan direvisi oleh pak Pj gubernur dan diputuskan," tuturnya.
Nabil menambahkan para OPD tersebut nantinya hanya mendampingi dan tidak menangani masalah nonteknis seperti bonus karena sudah menjadi tanggung jawab KONI Jatim.
"Tugas mereka mendampingi atlet latihan dan pelaksanaan PON saja. Kami tidak mengalokasikan permintaan anggaran ke OPD dalam mendampingi atlet. OPD sendiri yang mengetahui keperluan atlet selama latihan," ujar Nabil.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024