Petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, rutin melakukan pengasapan (fogging) di lokasi permukiman warga guna membasmi nyamuk "Aedes aegypti' seiring meningkatnya wabah penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo Hari Santoso di Situbondo, Kamis, mengatakan bahwa pengasapan oleh petugas Dinas Kesehatan dan puskesmas yang tersebar di 17 kecamatan melakukan pengasapan untuk membasmi nyamuk Aedes aegypti dan mencegah berkembangbiaknya jentik nyamuk.
"Selain melakukan pengasapan di daerah endemis nyamuk yang membawa virus demam berdarah tersebut, kami juga menyosialisasikan kepada warga agar tetap menjaga kebersihan di rumah tinggal maupun di lingkungannya," ujar dia.
Selain itu, lanjut Hari, petugas programer demam berdarah dengue bertugas berkeliling menyebarkan atau membagikan abate untuk mengendalikan jentik nyamuk kepada warga.
"Kami juga mendistribusikan larvasida atau bubuk membunuh jentik nyamuk sebanyak 500 kilogram ke masing-masing puskesmas dan diberikan kepada masyarakat," ucapnya.
Hari menambahkan, petugas kesehatan setempat juga melakukan siaran keliling ke desa-desa agar masyarakat menjaga kebersihan di rumah tinggal dan lingkungannya dengan menerapkan 3M.
"Yakni menguras penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan memanfaatkan kembali benda-benda (kaleng bekas) yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, serta menggunakan obat oles anti-nyamuk," katanya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo menyebutkan warga terjangkit demam berdarah dengue atau DBD terus mengalami peningkatan dan terhitung Januari hingga 24 April 2024 mencapai 309 kasus.
Kasus demam berdarah dengue mengalami peningkatan signifikan pada Februari 94 kasus dan meningkat lagi 143 kasus pada bulan Maret. Rinciannya pada bulan Januari 33 kasus, Februari 94 kasus, Maret 143 kasus dan April tren menurun menjadi 39 kasus.
Dari 309 orang pasien demam berdarah dengue itu rata-rata yang dirawat inap maupun rawat jalan dan tidak sampai ada kasus meninggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo Hari Santoso di Situbondo, Kamis, mengatakan bahwa pengasapan oleh petugas Dinas Kesehatan dan puskesmas yang tersebar di 17 kecamatan melakukan pengasapan untuk membasmi nyamuk Aedes aegypti dan mencegah berkembangbiaknya jentik nyamuk.
"Selain melakukan pengasapan di daerah endemis nyamuk yang membawa virus demam berdarah tersebut, kami juga menyosialisasikan kepada warga agar tetap menjaga kebersihan di rumah tinggal maupun di lingkungannya," ujar dia.
Selain itu, lanjut Hari, petugas programer demam berdarah dengue bertugas berkeliling menyebarkan atau membagikan abate untuk mengendalikan jentik nyamuk kepada warga.
"Kami juga mendistribusikan larvasida atau bubuk membunuh jentik nyamuk sebanyak 500 kilogram ke masing-masing puskesmas dan diberikan kepada masyarakat," ucapnya.
Hari menambahkan, petugas kesehatan setempat juga melakukan siaran keliling ke desa-desa agar masyarakat menjaga kebersihan di rumah tinggal dan lingkungannya dengan menerapkan 3M.
"Yakni menguras penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan memanfaatkan kembali benda-benda (kaleng bekas) yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, serta menggunakan obat oles anti-nyamuk," katanya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo menyebutkan warga terjangkit demam berdarah dengue atau DBD terus mengalami peningkatan dan terhitung Januari hingga 24 April 2024 mencapai 309 kasus.
Kasus demam berdarah dengue mengalami peningkatan signifikan pada Februari 94 kasus dan meningkat lagi 143 kasus pada bulan Maret. Rinciannya pada bulan Januari 33 kasus, Februari 94 kasus, Maret 143 kasus dan April tren menurun menjadi 39 kasus.
Dari 309 orang pasien demam berdarah dengue itu rata-rata yang dirawat inap maupun rawat jalan dan tidak sampai ada kasus meninggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024