Malang - Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang terpaksa menganggarkan dana Rp3,5 miliar untuk menyelamatkan sumber air Karangan di Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, dari kekeruhan ketika hujan turun. Direktur Teknik PDAM Kota Malang teguh Cahyono, Senin, mengakui, untuk menyelamatkan sumber air di Karangan tersebut pihaknya harus membebaskan lahan seluas 21 ribu meter persegi milik 9 warga setempat. "Kalau lahan ini tidak kami bebaskan akan air akan terus keruh karena di sekitar sumber ada kegiatan pertambangan warga yang sudah mendapat izin dari Pemkab Malang. Nah, kegiatan pertambangan ini yang mempengaruhi kualitas air PDAM," katnaya. Hanya saja, lanjutnya, pembebasan lahan seluas 21 ribu meter persegi itu masih terkendala harga yang dipatok pemilik, yakni sebesar Rp175 ribu per meter persegi. Padahal, beberapa tahun sebelumnya tidak sebesar itu. Sebelumnya PDAM juga sudah membebaskan lahan di kawasan itu seluas 1.000 meter persegi dengan harga sebesar Rp50 ribu per meter persegi. Untuk membebaskan lahan seluas 15 ribu meter persegi itu akan diusulkan melalui perubahan anggaran keuangan (PAK) 2012. Ia mengakui, keruhnya sumber air Karangan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di wilayah Malang barat itu disebabkan aktivitas pertambangan yang dilakukan warga. Teguh mengakui, pihaknya sudah berupaya membebaskan lahan yang digunakan untuk kegiatan pertambangan itu, namun faktanya, setelah lahan dibebaskan mereka (penambang) pindah ke lokasi yang tidak jauh dari lokasi sebelumnya. Oleh karena itu, lanjutnya, mau tidak mau PDAM harus membebaskan lahan belasan ribu meter persegi milik warga tersebut jika sumber airnya ingin selamat dan kualitas air yang dipasok ke pelanggan juga tetap jernih. "Sambil menunggu anggaran untuk pembebasan lahan tersebut, kami akan memasang alat penjernih air ketika musim hujan agar air yang mengalir ke pelanggan tidak keruh," ujarnya. Pada awal musim hujan sekitar November lalu, air PDAM untuk pelanggan di wilayah Malang barat sangat keruh akibat sumber air Karangan di Karangploso tercemar oleh aktivitas pertambangan di sekitar sumber.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011