Penjabat Bupati Lumajang Indah Wahyuni mendorong solidaritas Asosiasi Kepala Desa (AKD) untuk mengatasi dampak bencana banjir lahar dingin Gunung Semeru dan tanah longsor yang melanda sejumlah desa di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
"Kami mengajak seluruh kepala desa yang tergabung dalam AKD untuk bersatu dalam menyelesaikan permasalahan bencana banjir dan tanah longsor yang telah melanda wilayah Lumajang," katanya dalam kegiatan halal bihalal bersama Forkopimda di Pendapa Desa Kebon Agung, Lumajang, Senin.
Ia mengatakan, bencana longsor dan banjir terjadi beberapa hari lalu telah menyebabkan kerusakan di sembilan kecamatan di Lumajang dan enam jembatan di berbagai lokasi dilaporkan putus karena terjangan banjir, sehingga mengganggu mobilitas dan akses masyarakat.
"Ada sejumlah infrastruktur yang terkena dampak, kemarin setelah saya data tercatat ada enam jembatan yang terputus," tuturnya.
Baca juga: Pj Bupati data skala prioritas perbaikan infrastruktur di Lumajang
Selain merusak infrastruktur, lanjut dia, bencana tersebut juga menyebabkan kerugian bagi warga, termasuk kehilangan barang berharga dan peralatan sekolah anak-anak, sehingga pihaknya meminta dukungan AKD untuk bergerak bersama dalam memberikan bantuan dan dukungan kepada masyarakat yang terdampak.
"Mari kita saling berbagi dan berempati terutama kepada masyarakat Lumajang, sehingga dengan langkah itu diharapkan solidaritas dan kerja sama antarwarga serta pemerintah dapat menjadi kekuatan utama dalam mengatasi dampak bencana dan memulihkan kehidupan masyarakat yang terdampak bencana," katanya.
Banjir lahar dingin yang dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menyebabkan meluapnya debit air Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo, DAS Mujur dan DAS Glidik di Kabupaten Lumajang pada Kamis (18/4) pukul 19.30 WIB.
Banjir lahar dingin itu menyebabkan sembilan kecamatan di Lumajang yakni Kecamatan Pronojiwo, Candipuro, Pasirian, Kecamatan Lumajang, Sukodono, Sumbersuko, Pasrujambe, Padang, dan Tempeh terdampak akibat meluapnya tiga DAS tersebut.
Akibat kejadian bencana itu, tiga korban meninggal dunia yang dilaporkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, yakni satu warga meninggal dunia akibat tertimbun material longsor di Kecamatan Pronojiwo dan dua warga meninggal dunia akibat terbawa arus lahar dingin di Kecamatan Candipuro.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Kami mengajak seluruh kepala desa yang tergabung dalam AKD untuk bersatu dalam menyelesaikan permasalahan bencana banjir dan tanah longsor yang telah melanda wilayah Lumajang," katanya dalam kegiatan halal bihalal bersama Forkopimda di Pendapa Desa Kebon Agung, Lumajang, Senin.
Ia mengatakan, bencana longsor dan banjir terjadi beberapa hari lalu telah menyebabkan kerusakan di sembilan kecamatan di Lumajang dan enam jembatan di berbagai lokasi dilaporkan putus karena terjangan banjir, sehingga mengganggu mobilitas dan akses masyarakat.
"Ada sejumlah infrastruktur yang terkena dampak, kemarin setelah saya data tercatat ada enam jembatan yang terputus," tuturnya.
Baca juga: Pj Bupati data skala prioritas perbaikan infrastruktur di Lumajang
Selain merusak infrastruktur, lanjut dia, bencana tersebut juga menyebabkan kerugian bagi warga, termasuk kehilangan barang berharga dan peralatan sekolah anak-anak, sehingga pihaknya meminta dukungan AKD untuk bergerak bersama dalam memberikan bantuan dan dukungan kepada masyarakat yang terdampak.
"Mari kita saling berbagi dan berempati terutama kepada masyarakat Lumajang, sehingga dengan langkah itu diharapkan solidaritas dan kerja sama antarwarga serta pemerintah dapat menjadi kekuatan utama dalam mengatasi dampak bencana dan memulihkan kehidupan masyarakat yang terdampak bencana," katanya.
Banjir lahar dingin yang dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menyebabkan meluapnya debit air Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo, DAS Mujur dan DAS Glidik di Kabupaten Lumajang pada Kamis (18/4) pukul 19.30 WIB.
Banjir lahar dingin itu menyebabkan sembilan kecamatan di Lumajang yakni Kecamatan Pronojiwo, Candipuro, Pasirian, Kecamatan Lumajang, Sukodono, Sumbersuko, Pasrujambe, Padang, dan Tempeh terdampak akibat meluapnya tiga DAS tersebut.
Akibat kejadian bencana itu, tiga korban meninggal dunia yang dilaporkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, yakni satu warga meninggal dunia akibat tertimbun material longsor di Kecamatan Pronojiwo dan dua warga meninggal dunia akibat terbawa arus lahar dingin di Kecamatan Candipuro.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024