Madiun - Kepolisian telah melipatgandakan jumlah personel pengamanan menyusul meningkatnya potensi keributan saat pelaksanaan Suran Agung yang dilakukan oleh perguruan pencak silat PSH Tunas Muda Winongo pada Minggu. Wakapolda Jawa Timur, Brigjen Polisi Eddi Sumantri mengatakan, untuk mengamankan pelaksanaan Suran Agung kali ini, pihaknya telah melipatgandakan personel gabungan dari 2.500 menjadi sebanyak 5.482 anggota kepolisian. Jumlah tersebut masih ditambah lagi dengan 211 personel dari TNI. "Kami telah melipatgandakan personel pengamanan menjadi 5.000 orang lebih. Penambahan ini menyesuaikan dengan adanya penambahkan jumlah peserta PSH Winongo yang melakukan Suran agung. Sebelumnya dilaporkan hanya sekitar 7.000-an menjadi sekitar 20.000-an lebih," ujar Eddi Sumantri yang ditemui seusai apel pengamanan Suran Agung di Mapolres Madiun Kota. Menurut Eddi, selain adanya perubahan jumlah peserta, penambahan jumlah aparat pengamanan juga dikarenakan sudah adanya insiden-insiden kecil yang berpotensi menyulut keributan atau aksi balasan dari aksi sebelumnya. "Sudah ada titik-titik perselisian. Seperti pelemparan simbol-simbol perguruan sehingga sudah ada koordinasi untuk melakukan serangan balasan. Karena itu, kami tidak ingin kekurangan personel saat terjadi keributan," terangnya. Selain menurunkan ribuan personel, pihak Polres Madiun kota dibantu oleh Polda Jatim, juga menyiagakan kendaraan taktis antipeluru berupa dua unit kendaraan barakuda milik Brimob dan satu unit kendaraan "water canon" milik Polres Madiun Kota sendiri. Kepala Kepolisian Resor Madiun Kota, AKBP Adi Deriyan Jayamarta menambahkan, pihaknya juga akan menyiagakan personel khusus dari unsur perwira yang disebut Perwira Pengendali (Padal). "Padal akan disiagakan di 24 titik rawan konflik di Kota Madiun dan juga perbatasan Kota Madiun dengan kabupaten lainnya. Padal memiliki wewenang mengambil tindakan tanpa harus melapor terlebih dahulu," ujar Adi. Penggunaan Padal tersebut karena kebutuhan penanganan yang cepat di lapangan jika sewaktu-waktu peserta kegiatan Suran Agung melakukan pelanggaran, baik pelanggaran lalu lintas saat berkonvoi maupun pelanggaran kriminalitas. Sejumlah aparat kepolisian juga akan disiagakan di Padepokan Pusat PSH Tunas Muda Winongo di Jalan Doho No. 123 Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo, yang menjadi pusat kegiatan Suran Agung. Polisi juga akan menjaga Padepokan Pusat PSH Terate di Jalan Merak, Kelurahan Nambangan Kidul, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun. "Kami imbau agar masing-masing anggota perguruan silat yang ada untuk menjaga kondisi Kota Madiun dan sekitar tetap kondusif. Jika ada yang melakukan kegiatan berkategori kejahatan, maka akan kami tindak tegas secara hukum," kata AKBP Adi.

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011