Satu orang korban yang tertimbun tanah longsor atas nama Ngatmini (50) warga Desa Sumberurip, Kabupaten Lumajang, ditemukan meninggal dunia.
"Petugas gabungan mengevakuasi korban yang tertimpa reruntuhan bangunan rumahnya yang diterjang tanah longsor di Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo," kata Kapolsek Pronojiwo Iptu Wahono Pudji Santoso dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang, Jumat.
Menurutnya, curah hujan yang cukup deras mengguyur Kabupaten Lumajang selama beberapa jam hingga menyebabkan tanah longsor di Desa Supiturang yang berada di kaki Gunung Semeru pada Kamis (18/4) malam.
"Awalnya korban bersama suaminya Fatur Rohim tidur di dalam kamar dan memang rumah mereka berada di tepi tebing tegal tanaman salak yang rawan longsor," tuturnya.
Kemudian tetangga korban bernama Poniman mencoba untuk mendatangi rumah korban untuk memperingatkan agar segera mengungsi karena cuaca hujan tidak kunjung reda dengan intensitas tinggi.
"Tetangganya mempunyai inisiatif membangunkan korban dan suaminya untuk segera mengungsi, karena dikuatirkan terjadinya tanah longsor. Namun secara tiba-tiba rumah korban longsor dari arah belakang," katanya.
Poniman dan suami korban langsung menyelamatkan diri dari tanah longsor, namun korban Ngatmini tertimpa tanah longsor dan reruntuhan bangunan kamar rumah, sehingga tertimbun longsor.
"Petugas Polsek Pronojiwo, anggota Koramil, relawan, serta warga setempat, akhirnya mengevakuasi secara manual untuk mencari korban yang tertimbun tanah longsor di dalam rumahnya hingga Jumat dini hari," ujarnya.
Setelah dievakuasi oleh petugas gabungan dari reruntuhan bangunan yang longsor tersebut, korban ditemukan sudah meninggal dunia dan dibawa ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) terdekat.
Wahono mengimbau warga yang berada di kawasan berpotensi terjadinya tanah longsor untuk segera mengungsi apabila hujan deras mengguyur kawasan setempat dalam waktu yang cukup lama.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Petugas gabungan mengevakuasi korban yang tertimpa reruntuhan bangunan rumahnya yang diterjang tanah longsor di Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo," kata Kapolsek Pronojiwo Iptu Wahono Pudji Santoso dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang, Jumat.
Menurutnya, curah hujan yang cukup deras mengguyur Kabupaten Lumajang selama beberapa jam hingga menyebabkan tanah longsor di Desa Supiturang yang berada di kaki Gunung Semeru pada Kamis (18/4) malam.
"Awalnya korban bersama suaminya Fatur Rohim tidur di dalam kamar dan memang rumah mereka berada di tepi tebing tegal tanaman salak yang rawan longsor," tuturnya.
Kemudian tetangga korban bernama Poniman mencoba untuk mendatangi rumah korban untuk memperingatkan agar segera mengungsi karena cuaca hujan tidak kunjung reda dengan intensitas tinggi.
"Tetangganya mempunyai inisiatif membangunkan korban dan suaminya untuk segera mengungsi, karena dikuatirkan terjadinya tanah longsor. Namun secara tiba-tiba rumah korban longsor dari arah belakang," katanya.
Poniman dan suami korban langsung menyelamatkan diri dari tanah longsor, namun korban Ngatmini tertimpa tanah longsor dan reruntuhan bangunan kamar rumah, sehingga tertimbun longsor.
"Petugas Polsek Pronojiwo, anggota Koramil, relawan, serta warga setempat, akhirnya mengevakuasi secara manual untuk mencari korban yang tertimbun tanah longsor di dalam rumahnya hingga Jumat dini hari," ujarnya.
Setelah dievakuasi oleh petugas gabungan dari reruntuhan bangunan yang longsor tersebut, korban ditemukan sudah meninggal dunia dan dibawa ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) terdekat.
Wahono mengimbau warga yang berada di kawasan berpotensi terjadinya tanah longsor untuk segera mengungsi apabila hujan deras mengguyur kawasan setempat dalam waktu yang cukup lama.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024