Surabaya - Mahasiswa dari BEM Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas dr Soetomo (Unitomo) Surabaya mengumpulkan koin untuk Aisya, bayi prematur yang menderita kelainan jantung, mata nyaris buta, infeksi saluran kencing, dan jenis kelaminnya belum diketahui. "Kami sangat prihatin, karena itu sejak Kamis (8/12) lalu, kami menggalang solidaritas pengumpulan dana bagi bayi Aisya dengan turun ke Jalan Semolowaru," ujar mahasiswi Fikom Unitomo, Sachi, Sabtu. Selain itu, ia berharap dermawan yang ingin menyumbangkan dananya dapat menghubungi Fikom Unitomo atau langsung transfer ke nomor rekening BCA (3880479465) a/n Siti Hamidah atau BRI (7093-01-001984-53-6) a/n Pujo Widodo. "Kami juga sudah mengumpulkan alumni dalam 'tayang-bincang' (talkshow) tentang AIDS bekerja sama dengan Lembaga Hotline HIV-AIDS serta kegiatan donor darah mahasiswa bekerja sama dengan pihak Unitomo," katanya, didampingi Kepala Bidang Public Relations Unitomo, Agustiawan Djoko Baruno. Sementara itu, Gerakan Donasi Sahabat Anak Lumpur (SAL) hingga kini terus menggalang dana solidaritas untuk membantu pendidikan anak-anak korban lumpur. "Alhamdulillah, donasi yang terkumpul sudah mencapai Rp17.533.200 yang kami galang dari kampus ke kampus dengan ITS sebagai pemecah rekor, karena di ITS terhimpun Rp6.851.000," kata koordinator Gerakan Donasi SAL, Yuliani. Menurut dia, untuk masalah pendidikan, tercatat 212 anak korban lumpur di kawasan eksplorasi Lapindo Brantas Inc yang membutuhkan donasi pendidikan yang setiap anak berkisar antara Rp220 ribu sampai Rp1,8 juta per tahun. "Sejak tahun 2010, Gerakan Donasi SAL sudah membantu pendidikan bagi 87 anak korban lumpur, sedangkan gerakan tahun ini akan membantu 212 anak mulai dari tingkat SD hingga SMA," katanya. Ia menjelaskan, dana bantuan operasional sekolah (BOS) ternyata tidak bisa membuat anak Indonesia mengakses pendidikan secara gratis, karena anak-anak korban lumpur masih dikenai biaya seragam, buku, daftar ulang, ujian, sumbangan uang gedung, pengambilan rapor, dan sebagainya. Bahkan, gerakan itu juga digalang untuk menjamin pendidikan anak-anak korban lumpur melalui program beasiswa, orang tua asuh, dan sebagainya guna memutus mata rantai kemiskinan akibat hilangnya rumah, sawah, pabrik, sungai, sekolah, dan fasilitas umum lainnya di Porong, Tanggulangin, dan Jabon. "Dukungan dan donasi juga bisa dijemput langsung ke rumah donatur oleh tim relawan atau melalui rekening CIMB Niaga Surabaya dengan nomor rekening 095.01.- 00224.00.0 atas nama Walhi Jawa Timur," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011