Pemerintah Kota Batu mulai membongkar kios pasar relokasi yang terletak di kawasan luar Stadion Brantas di Jalan Sultan Agung, Kota Batu, Jawa Timur, yang menjadi tempat para pedagang untuk berusaha saat pembangunan Pasar Induk Among Tani.

Penjabat (Pj) Wali Kota Batu Aries Agung Paewai di Kota Batu, Rabu, mengatakan bahwa setelah dilakukan pembongkaran kios-kios tersebut, kawasan luar Stadion Brantas akan ditata untuk dikembalikan ke fungsi awal.

"Proses pembongkaran dan pembersihan sisa kios pasar yang ditinggalkan oleh pedagang mulai dilaksanakan. Kawasan Stadion Brantas mulai ditata kembali," katanya.

Aries menjelaskan, luas kios pasar relokasi yang dibongkar tersebut kurang lebih mencapai 4.544 meter persegi, dengan lelang yang telah diumumkan oleh pemerintah Kota Batu senilai Rp159,58 juta untuk proses tersebut.

Menurutnya, proses pembongkaran kios-kios yang berada di sekeliling Stadion Brantas itu, diperkirakan membutuhkan waktu kurang lebih selama satu bulan. Setelah pembongkaran, akan dilakukan penataan kawasan tersebut.

Ia menambahkan, untuk para pedagang yang saat ini masih berjualan di dalam Stadion Brantas sedang menunggu kepastian untuk dipindahkan ke Pasar Induk Among Tani yang dibangun dengan biaya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp166 miliar itu.

Baca juga: Pj Wali Kota Batu ingatkan ASN tingkatkan pelayanan usai libur Lebaran

"Proses pembongkaran direncanakan memakan waktu satu bulan. Sedangkan untuk pedagang yang masih di salam area stadion, masih menunggu kepastian kepindahan ke Pasar Induk Among Tani," katanya.

Pasar relokasi tersebut disiapkan Pemerintah Kota Batu untuk menampung para pedagang pada saat pembangunan Pasar Induk Among Tani pada 2021. Pemerintah Kota Batu menyiapkan kurang lebih 1.191 kios untuk menampung para pedagang di pasar relokasi.

Sementara itu di dalam area Stadion Brantas, ada kurang lebih sebanyak 1.097 pedagang yang mendapatkan tempat sementara. Para pedagang tersebut, secara keseluruhan akan ditempatkan di Pasar Induk Among Tani.

Pasar Induk Kota Batu dibangun dengan konsep tiga lantai, yakni pada lantai pertama merupakan area basah seluas 14.990,62 meter persegi dan pada lantai dua merupakan area kering seluas 14.143,63 meter persegi.

Pada lantai tiga, disiapkan untuk tempat kuliner dan kantor dengan luas 6.032,86 meter persegi. Pasar yang dibangun di atas lahan seluas 3,4 hektare tersebut, juga memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang ramah lingkungan.

Pasar yang berada di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Temas, Kecamatan Batu, itu mulai dibangun pada 2021 dan memiliki 1.716 kios serta 914 los, dengan daya tampung kurang lebih 2.630 pelaku usaha atau pedagang.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024