Petani di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur saat ini tidak repot lagi melakukan penebusan pupuk bersubsidi di kios karena telah menerapkan Integrasi Pupuk Bersubsidi ("iPubers"), yakni aplikasi digital yang dikembangkan Kementerian Pertanian (Kementan) dan PT Pupuk Indonesia (Persero).
GM Wilayah 2 Pupuk Indonesia Roh Eddy Andri W mengatakan, iPubers adalah sebuah aplikasi yang dikembangkan oleh Kementerian Pertanian RI dan PT Pupuk Indonesia untuk memudahkan penyaluran pupuk bersubsidi berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) kepada petani sasaran.
"Pupuk Indonesia telah mengimplementasikan penebusan secara digital dengan aplikasi iPubers di Kabupaten Ngawi. Kami berharap seluruh petani yang memiliki alokasi subsidi pupuk bisa merasakan kemudahan dalam proses penebusan di kios," ujar Roh Eddy, Minggu.
Menurutnya, dengan aplikasi tersebut, petani yang telah terdaftar cukup menyerahkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saat menebus pupuk. Petani terapkan "iPubers" untuk tebus pupuk bersubsidi di kios
Penerapan aplikasi iPubers merupakan tindak lanjut Pupuk Indonesia atas arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diturunkan melalui petunjuk pelaksanaan teknis (juknis) yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian.
Aplikasi iPubers ditujukan untuk memudahkan para petani terdaftar dalam proses penebusan pupuk subsidi dengan menerapkan data yang terintegrasi di mitra distributor (kios) antara daftar penerima subsidi e-alokasi dengan data stok pupuk yang ada di Pupuk Indonesia.
Per 1 Februari 2024, lanjutnya implementasi iPubers telah mencapai 100 persen secara nasional dan tersedia di lebih dari 27.000 kios di seluruh pelosok negeri. Proses penebusan secara digital itu menjawab laporan serapan atau penebusan pupuk bersubsidi yang belum maksimal, salah satunya di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Berdasarkan data yang ada, tercatat sebanyak 106.067 petani telah menebus pupuk bersubsidi atau 96,68 persen dari total jumlah petani Ngawi sebanyak 109.709 petani yang terdaftar dalam RDKK pada tahun 2023.
Ia menjelaskan, aplikasi iPubers bertujuan untuk meningkatkan akurasi dan akuntabilitas proses penebusan pupuk bersubsidi di tingkat kios. Pupuk Indonesia bersinergi dengan Kementan mempermudah proses penebusan pupuk bersubsidi melalui aplikasi iPubers yang diluncurkan tahun lalu di enam provinsi. Per tanggal 24 Januari 2024, aplikasi digital ini telah diterapkan pada 27.125 kios di seluruh Indonesia.
Pupuk Indonesia berhasil memenuhi 100 persen target penugasan pemerintah dengan menyalurkan 6,19 juta ton pupuk bersubsidi kepada petani. Kinerja positif tersebut berhasil diraih perusahaan di tengah tantangan global yang kompleks pada 2023, seperti perubahan iklim dan konflik geopolitik yang mempengaruhi harga komoditas pupuk.
Pupuk Indonesia juga terus berupaya berinovasi dan memanfaatkan teknologi digitalisasi guna memastikan kelancaran jalur distribusi setelah memastikan ketersediaan stok pupuk agar kapabilitas produksi dan distribusi pupuk dapat terus ditingkatkan. Teknologi Distribution Planning and Control System (DPCS) dimanfaatkan untuk mengawasi distribusi pupuk subsidi secara terintegrasi.
"Dengan aplikasi iPubers, petani menebus pupuk bersubsidi jauh lebih cepat dan mudah, karena bisa dilakukan cukup dengan membawa KTP bagi petani yang terdaftar pada RDKK," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
GM Wilayah 2 Pupuk Indonesia Roh Eddy Andri W mengatakan, iPubers adalah sebuah aplikasi yang dikembangkan oleh Kementerian Pertanian RI dan PT Pupuk Indonesia untuk memudahkan penyaluran pupuk bersubsidi berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) kepada petani sasaran.
"Pupuk Indonesia telah mengimplementasikan penebusan secara digital dengan aplikasi iPubers di Kabupaten Ngawi. Kami berharap seluruh petani yang memiliki alokasi subsidi pupuk bisa merasakan kemudahan dalam proses penebusan di kios," ujar Roh Eddy, Minggu.
Menurutnya, dengan aplikasi tersebut, petani yang telah terdaftar cukup menyerahkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saat menebus pupuk. Petani terapkan "iPubers" untuk tebus pupuk bersubsidi di kios
Penerapan aplikasi iPubers merupakan tindak lanjut Pupuk Indonesia atas arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diturunkan melalui petunjuk pelaksanaan teknis (juknis) yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian.
Aplikasi iPubers ditujukan untuk memudahkan para petani terdaftar dalam proses penebusan pupuk subsidi dengan menerapkan data yang terintegrasi di mitra distributor (kios) antara daftar penerima subsidi e-alokasi dengan data stok pupuk yang ada di Pupuk Indonesia.
Per 1 Februari 2024, lanjutnya implementasi iPubers telah mencapai 100 persen secara nasional dan tersedia di lebih dari 27.000 kios di seluruh pelosok negeri. Proses penebusan secara digital itu menjawab laporan serapan atau penebusan pupuk bersubsidi yang belum maksimal, salah satunya di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Berdasarkan data yang ada, tercatat sebanyak 106.067 petani telah menebus pupuk bersubsidi atau 96,68 persen dari total jumlah petani Ngawi sebanyak 109.709 petani yang terdaftar dalam RDKK pada tahun 2023.
Ia menjelaskan, aplikasi iPubers bertujuan untuk meningkatkan akurasi dan akuntabilitas proses penebusan pupuk bersubsidi di tingkat kios. Pupuk Indonesia bersinergi dengan Kementan mempermudah proses penebusan pupuk bersubsidi melalui aplikasi iPubers yang diluncurkan tahun lalu di enam provinsi. Per tanggal 24 Januari 2024, aplikasi digital ini telah diterapkan pada 27.125 kios di seluruh Indonesia.
Pupuk Indonesia berhasil memenuhi 100 persen target penugasan pemerintah dengan menyalurkan 6,19 juta ton pupuk bersubsidi kepada petani. Kinerja positif tersebut berhasil diraih perusahaan di tengah tantangan global yang kompleks pada 2023, seperti perubahan iklim dan konflik geopolitik yang mempengaruhi harga komoditas pupuk.
Pupuk Indonesia juga terus berupaya berinovasi dan memanfaatkan teknologi digitalisasi guna memastikan kelancaran jalur distribusi setelah memastikan ketersediaan stok pupuk agar kapabilitas produksi dan distribusi pupuk dapat terus ditingkatkan. Teknologi Distribution Planning and Control System (DPCS) dimanfaatkan untuk mengawasi distribusi pupuk subsidi secara terintegrasi.
"Dengan aplikasi iPubers, petani menebus pupuk bersubsidi jauh lebih cepat dan mudah, karena bisa dilakukan cukup dengan membawa KTP bagi petani yang terdaftar pada RDKK," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024