Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim mengingatkan kepada pemilik lokasi wisata terutama yang berada di daerah pegunungan supaya mengantisipasi terjadinya bencana hidrometeorologi saat musim pancaroba dari hujan ke kemarau dan juga saat musim liburan Lebaran.
Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto di Sidoarjo, Sabtu, mengatakan untuk pengelola pariwisata alam seperti sungai, gunung, bukit harus diantisipasi kemungkinan adanya perubahan cuaca hujan, longsor sehingga bisa melihat fasilitas pariwisata aman.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pengelola wisata yang ada di kabupaten kota dan juga sudah berikan surat imbauan kepada pengelola serta dinas pariwisata terkait dengan pengawasan pengunjung terkait adanya potensi lingkungan. Bilamana ada ancaman bencana gempa dan banjir besar kami minta pengelola menyiagakan regu penyelamatan," katanya.
Khusus bagi pemudik Lebaran tahun ini, dirinya juga meminta agar mewaspadai jalur-jalur yang berpotensi banjir dan tanah longsor di beberapa titik. Misalnya, di daerah Blega Bangkalan, sejumlah wilayah di Kabupaten Sampang, Keraton Pasuruan, Mojo Mojokerto dan beberapa wilayah di Kabupaten Malang.
Selain itu, juga beberapa daerah yang berpotensi angin kencang dan tanah longsor, seperti, di Caruban Madiun, Ngetos Nganjuk, Payung Kota Batu, Pujon Malang, Pronojiwo Lumajang dan jalur Ponorogo Pacitan.
"Kami juga sudah koordinasi dengan organisasi perangkat daerah terkait, seperti, dinas PU Bina Marga dan PU SDA untuk siaga dengan alat beratnya. Jadi, jika terjadi longsor, mereka bisa dengan cepat mengerahkan alat beratnya," tuturnya.
Saat arus mudik ini ancaman bencana hidrometeorologi menjadi atensi utama dan saat ini sudah dilakukan rapat koordinasi dengan pemangku kepentingan, OPD, TNI Polri, dan relawan.
"Termasuk menyiapkan sarana prasarana BPBD Jatim dan kabupaten kota serta personel bila mana terjadi di saat masa angkutan longsor banjir dan banjir bandang. Dari laporan BMKG, saat ini memang masih musim pancaroba, peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Dalam beberapa hari ke depan, memang masih ada potensi cuaca ekstrem dengan hujan cukup deras," ucapnya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto di Sidoarjo, Sabtu, mengatakan untuk pengelola pariwisata alam seperti sungai, gunung, bukit harus diantisipasi kemungkinan adanya perubahan cuaca hujan, longsor sehingga bisa melihat fasilitas pariwisata aman.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pengelola wisata yang ada di kabupaten kota dan juga sudah berikan surat imbauan kepada pengelola serta dinas pariwisata terkait dengan pengawasan pengunjung terkait adanya potensi lingkungan. Bilamana ada ancaman bencana gempa dan banjir besar kami minta pengelola menyiagakan regu penyelamatan," katanya.
Khusus bagi pemudik Lebaran tahun ini, dirinya juga meminta agar mewaspadai jalur-jalur yang berpotensi banjir dan tanah longsor di beberapa titik. Misalnya, di daerah Blega Bangkalan, sejumlah wilayah di Kabupaten Sampang, Keraton Pasuruan, Mojo Mojokerto dan beberapa wilayah di Kabupaten Malang.
Selain itu, juga beberapa daerah yang berpotensi angin kencang dan tanah longsor, seperti, di Caruban Madiun, Ngetos Nganjuk, Payung Kota Batu, Pujon Malang, Pronojiwo Lumajang dan jalur Ponorogo Pacitan.
"Kami juga sudah koordinasi dengan organisasi perangkat daerah terkait, seperti, dinas PU Bina Marga dan PU SDA untuk siaga dengan alat beratnya. Jadi, jika terjadi longsor, mereka bisa dengan cepat mengerahkan alat beratnya," tuturnya.
Saat arus mudik ini ancaman bencana hidrometeorologi menjadi atensi utama dan saat ini sudah dilakukan rapat koordinasi dengan pemangku kepentingan, OPD, TNI Polri, dan relawan.
"Termasuk menyiapkan sarana prasarana BPBD Jatim dan kabupaten kota serta personel bila mana terjadi di saat masa angkutan longsor banjir dan banjir bandang. Dari laporan BMKG, saat ini memang masih musim pancaroba, peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Dalam beberapa hari ke depan, memang masih ada potensi cuaca ekstrem dengan hujan cukup deras," ucapnya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024