Tim gabungan dari Pemerintah Kota Kediri, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perlindungan Konsumen di Kediri, Loka POM Kediri, serta Polres Kediri Kota mengadakan inspeksi mendadak (sidak) isi parsel di sejumlah toko dan pusat perbelanjaan di kota tersebut.

"Kami melaksanakan sidak parsel dan barang dalam keadaan terbungkus. Jadi, pemerintah hadir untuk masyarakat untuk memberikan perlindungan ke masyarakat atau konsumen menjelang hari besar keagamaan nasional," kata Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Rice Oryza di Kediri, Jawa Timur, Rabu.

Dalam kegiatan itu, tim mengunjungi empat titik yakni dua toko di Jalan Brawijaya, Kota Kediri yakni toko Laksana Jaya dan toko Ijo, serta dua pusat perbelanjaan yakni Hypermart dan Golden Swalayan.

Petugas awalnya koordinasi dengan pemilik usaha setempat dan meminta izin untuk memeriksa isi parsel. Setelah koordinasi, petugas kemudian membuka satu parsel dan mengecek kemasan, masa kedaluwarsa, hingga perizinan.

Selain itu, petugas juga memeriksa sejumlah aneka jajanan yang dijual dalam kemasan isi ulang, apakah masa kedaluwarsanya aman serta sudah ada izin.

"Dari sidak tidak ditemukan barang yang kedaluwarsa. Semuanya mempunyai jangka yang panjang, ada yang 2025, 2026. Tadi minimal Juli 2024," kata dia.

Ia pun meminta masyarakat yang belanja parsel atau barang makanan lain untuk bijak dan waspada. Saat membeli barang diharapkan untuk mengecek masa kedaluwarsa.

"Barang curah seperti roti di kalang harus ada label PIRT. Jangan sampai tidak ada informasi masa kedaluwarsa atau PIRT dibeli. Makanya harus di cek dahulu," kata dia.

Pihaknya juga meminta pelaku usaha maupun toko swalayan untuk selalu menata parsel yang dijual dengan mengedepankan informasi ke masyarakat. Informasi tentang masa kedaluwarsa juga diharapkan tidak tersembunyi.

"Meskipun parsel dibungkus plastik, masyarakat dengan mudah bisa membaca informasi," ujar dia.

Sementara itu, Store General Manager Hypermart Kediri Dede Supriatna mengatakan pihaknya sangat terbuka adanya pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas.

Menurut dia, dalam menjual produk di pusat perbelanjaan selalu mengedepankan pengendalian mutu sehingga produk yang dijual juga aman dimanfaatkan konsumen.

"Kami menekankan pengendalian mutu. Kami menilai ini kegiatan positif, karena juga butuh hal demikian sebagai kontrol. Ini berguna memastikan apa yang kami jual juga memberi garansi ke konsumen yakni menjual barang terbaik," kata Dede.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024