Surabaya - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mendesak Pemerintah Kota Surabaya segera melunasi tunggakan utang Rp52,7 miliar kepada RSU dr Soetomo. "Kami harap Pemkot Surabaya segera melunasi utangnya. Selain sebagai bentuk komitmen perjanjian, juga untuk pertanggungjawaban laporan keuangan RSU dr Soetomo," ujar Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, Senin. Desakan ini terkait belum terbayarnya tagihan biaya berobat warga miskin Surabaya nonkuota jamkesmas maupun jamkesda yang dirawat di RSU dr Soetomo selama Januari hingga Oktober 2011. Total hingga November 2011, Pemkot Surabaya seharusnya melunasi kewajibannya sekitar Rp60 miliar sesuai perjanjian yang dibuat sebelumnya. Pejabat yang akrab disapa Gus Ipul tersebut mengungkapkan, pihaknya berharap pengertian dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk segera melunasi biaya para pasien yang menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). "Kami tidak akan memberi batas pembayaran tertentu, tapi Pemkot Surabaya harus mengerti dengan kondisi ini. Di daerah lain kasusnya juga sama, tapi tidak ada masalah dan semua dibayar. Berbeda dengan Surabaya," tuturnya. Kendati demikian, Gus Ipul mengaku bahwa sampai saat ini RSU dr Soetomo masih akan tetap melayani dan tidak menolak pasien miskin yang berobat. Sementara itu, tepat 5 Desember 2011, RSU dr Soetomo tidak lagi memberikan obat secara gratis. Untuk biaya perawatan dan dokter, pasien tetap tidak dipungut biaya. "Untuk biaya dokter tetap gratis, kecuali obat akan kami beri resep untuk segera ditebus di apotek," ujar Direktur Utama RSU dr Soetomo Dodo Anando kepada sejumlah wartawan. Pihaknya juga tetap membebaskan biaya pasien yang sakit keras, seperti kecelakaan hingga cuci darah. "Khusus penyakit keras, kami tetap tidak memungut biaya. Tapi selepas 31 Desember 2011 dan sesuai kesepakatan, kami siap memungut biaya," kata mantan Kepala Dinas Kesehatan Jatim tersebut. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011