Jember - Pemerintah Kabupaten Jember mencanangkan penanaman sebanyak 3,8 juta pohon di kabupaten setempat sebagai langkah untuk mendukung program nasional Gerakan Penanaman Satu Miliar Pohon. Bupati Jember bersama sejumlah forum pimpinan daerah dan ratusan warga melakukan gerakan penanaman 1 miliar pohon dalam program lanjutan "Indonesia Satu Milliar Pohon" (One Billion Indonesian Trees) di lahan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII di Kebun Mumbul yang berada di Kecamatan Mumbulsari, Senin. "Saya mengajak seluruh warga Jember untuk segera menanam pohon di mana saja tanpa ada perintah atau instruksi, khususya di daerah-daerah yang gundul," tutur Bupati Jember MZA Djalal. Menurut dia, pembalakan liar yang menyebabkan hutan dan lereng gunung yang gundul dapat mengakibatkan bencana alam seperti tanah longsor dan banjir. "Saya minta camat dan kepala desa memobilisasi masyarakat untuk melakukan penanaman pohon di sejumlah lahan kritis atau lahan yang tidak dimanfaatkan dengan baik," katanya. Pekarangan dan tegalan di belakang rumah warga, lanjut dia, dapat ditanami beberapa jenis tanaman yang memiliki nilai ekonomi seperti sengon dan buah-buahan. Sementara Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan Jember Totok Hariyanto mengatakan, juga mengajak para pelajar untuk mendukung gerakan penanaman 3,8 juta pohon di Kabupaten Jember untuk menyelamatkan bumi dari pemanasan global. "Kegiatan menanam pohon dilakukan serentak untuk mendukung program pelestarian lingkungan lahan kritis dan mencegah pemanasan global serta menyediakan oksigen (O2) untuk kehidupan manusia di muka bumi," paparnya. Ia juga mempersilakan warga untuk ikut menaman pohon di lereng gunung yang rawan longsor dan lahan kritis di pinggir sungai dengan bibit pohon yang sudah disediakan oleh Dinas Perkebunan dan Kehutanan Jember. "Program pemberian bibit pohon masih banyak kendala yakni kurangnya partisipasi masyarakat dalam hal pelestarian hutan karena tekanan desakan ekonomi, sehingga warga nekat melakukan pembalakan liar," katanya menambahkan. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011