Wakil Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Jenpino Ngabdi menyatakan pembangunan Smelter saat ini sudah sesuai dengan target dan optimistis akan selesai tepat waktu hingga kapasitas produksi penuh pada Desember 2024.
"Smelter tembaga dengan Design Single Line terbesar di dunia ini memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta ton dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600.000 ton per tahun," ucap Jenpino dalam keterangannya yang diterima di Surabaya, Kamis.
Jenpino menambahkan, bahwa keberadaan Smelter PTFI juga berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Timur melalui penyerapan tenaga kerja.
Sementara itu, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Afriansyah Noor menegaskan bahwa Smelter PTFI tersebut adalah bagian penting dari hilirisasi yang dicanangkan pemerintah.
“Saat ini kita harus membangun hilirisasi. Dahulu Indonesia hanya bisa mengirimkan barang mentah, saat ini harus bisa mengolahnya di dalam negeri dan memberikan nilai tambah buat bangsa sendiri," katanya.
Wamenaker juga mengajak para pekerja agar melakukan pekerjaan dengan optimal sehingga turut berperan mendukung suksesnya program hilirisasi.
"Harapannya Smelter PTFI bisa berproduksi dengan baik dan bisa menjadi contoh baik bagi Smelter perusahaan lain. Mewujudkan sistem perusahaan yg baik dan sistem manajerial perusahaan yang baik," ucapnya.
Selain itu, dirinya memberikan pesan kepada pekerja agar selalu menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman, sehingga dapat menurunkan angka kecelakaan sesuai dengan prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Sementara, salah satu karyawan Smelter PTFI Syafir (37) mengaku mendapatkan banyak ilmu dan pelajaran setelah bekerja di perusahaan yang berdekatan dengan rumahnya tersebut.
"Dulu saya setelah mendapat informasi ada lowongan kerja langsung mendaftar, ada beberapa tes yang harus saya lalui dan semuanya transparan," ucapnya.
Tidak hanya itu, dari sisi perlindungan dan keselamatan kerja, dirinya juga bersyukur bisa terlindungi dengan asuransi kesehatan dan ketenagakerjaan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Smelter tembaga dengan Design Single Line terbesar di dunia ini memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta ton dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600.000 ton per tahun," ucap Jenpino dalam keterangannya yang diterima di Surabaya, Kamis.
Jenpino menambahkan, bahwa keberadaan Smelter PTFI juga berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Timur melalui penyerapan tenaga kerja.
Sementara itu, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Afriansyah Noor menegaskan bahwa Smelter PTFI tersebut adalah bagian penting dari hilirisasi yang dicanangkan pemerintah.
“Saat ini kita harus membangun hilirisasi. Dahulu Indonesia hanya bisa mengirimkan barang mentah, saat ini harus bisa mengolahnya di dalam negeri dan memberikan nilai tambah buat bangsa sendiri," katanya.
Wamenaker juga mengajak para pekerja agar melakukan pekerjaan dengan optimal sehingga turut berperan mendukung suksesnya program hilirisasi.
"Harapannya Smelter PTFI bisa berproduksi dengan baik dan bisa menjadi contoh baik bagi Smelter perusahaan lain. Mewujudkan sistem perusahaan yg baik dan sistem manajerial perusahaan yang baik," ucapnya.
Selain itu, dirinya memberikan pesan kepada pekerja agar selalu menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman, sehingga dapat menurunkan angka kecelakaan sesuai dengan prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Sementara, salah satu karyawan Smelter PTFI Syafir (37) mengaku mendapatkan banyak ilmu dan pelajaran setelah bekerja di perusahaan yang berdekatan dengan rumahnya tersebut.
"Dulu saya setelah mendapat informasi ada lowongan kerja langsung mendaftar, ada beberapa tes yang harus saya lalui dan semuanya transparan," ucapnya.
Tidak hanya itu, dari sisi perlindungan dan keselamatan kerja, dirinya juga bersyukur bisa terlindungi dengan asuransi kesehatan dan ketenagakerjaan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024