Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun menggelontorkan sebanyak 4 ton beras stabilisasi dan pasokan harga pangan (SPHP) dalam mendukung gerakan pangan murah (GPM) yang digelar bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur.
Kepala Bidang Ketersediaan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Madiun, Cahyo Kumolo, mengatakan beras tersebut disediakan untuk bisa dibeli warga dengan harga Rp10.200 per kilogram dalam kemasan 5 kilogram seharga Rp51.000.
"Selama Ramadhan, DKPP Kabupaten Madiun melakukan GPM tiga kali di sejumlah lokasi untuk menurunkan harga bahan pangan yang naik saat puasa, utamanya beras," ujar Cahyo di Madiun, Rabu.
Pihaknya mengaku lebih gencar dalam menggelar operasi pasar sebagai upaya menjaga kestabilan harga. Wujudnya macam-macam, bisa melalui GPM, pasar murah, hingga melalui kegiatan Gerakan Tekan Inflasi atau "Gertak" yang terus menyasar warga di desa-desa Kabupaten Madiun secara bergantian.
Memasuki bulan puasa, ia membenarkan bahwa sejumlah komoditas bahan pangan mengalami kenaikan. Tidak hanya beras medium yang masih tergolong tinggi meski sempat turun tipis, yakni di kisaran Rp14.000 hingga Rp15.000 per kilogram, namun juga komoditas lain yang terpantau naik.
Sejumlah komoditas lain yang terpantau naik harga, antara lain telur ayam ras yang tembus Rp32.000 per kilogram dari harga normal di kisaran Rp25.000 hingga Rp27.000 per kilogram.
Kemudian gula pasir masih tinggi di harga Rp17.000 per kilogram, lalu tomat mengalami kenaikan signifikan dari Rp20.000 per kilogram menjadi kisaran Rp25.000 hingga Rp30.000 per kilogram.
Analis Hasil Pertanian DPKP Provinsi Jatim, Deni Ardianto, mengatakan bahwa hingga saat ini Pemprov Jatim telah melaksanakan GPM sebanyak 18 kali di berbagai daerah di Jatim.
"Pemprov menggandeng partisipan di antaranya Bulog, PT Rajawali Nusindo, Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), PT Wilmar, PT Prima Pesmas, serta UMKM sekitar," kata Deni.
Kepada masyarakat, ia meminta untuk membeli bahan pokok sesuai kebutuhan dan tidak melakukan penimbunan barang yang mengakibatkan kelangkaan stok di pasaran.
Pihaknya memastikan bahwa stok bahan kebutuhan pokok di Madiun tetap aman dan terjangkau seiring banyaknya kegiatan pasar murah oleh pemerintah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Kepala Bidang Ketersediaan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Madiun, Cahyo Kumolo, mengatakan beras tersebut disediakan untuk bisa dibeli warga dengan harga Rp10.200 per kilogram dalam kemasan 5 kilogram seharga Rp51.000.
"Selama Ramadhan, DKPP Kabupaten Madiun melakukan GPM tiga kali di sejumlah lokasi untuk menurunkan harga bahan pangan yang naik saat puasa, utamanya beras," ujar Cahyo di Madiun, Rabu.
Pihaknya mengaku lebih gencar dalam menggelar operasi pasar sebagai upaya menjaga kestabilan harga. Wujudnya macam-macam, bisa melalui GPM, pasar murah, hingga melalui kegiatan Gerakan Tekan Inflasi atau "Gertak" yang terus menyasar warga di desa-desa Kabupaten Madiun secara bergantian.
Memasuki bulan puasa, ia membenarkan bahwa sejumlah komoditas bahan pangan mengalami kenaikan. Tidak hanya beras medium yang masih tergolong tinggi meski sempat turun tipis, yakni di kisaran Rp14.000 hingga Rp15.000 per kilogram, namun juga komoditas lain yang terpantau naik.
Sejumlah komoditas lain yang terpantau naik harga, antara lain telur ayam ras yang tembus Rp32.000 per kilogram dari harga normal di kisaran Rp25.000 hingga Rp27.000 per kilogram.
Kemudian gula pasir masih tinggi di harga Rp17.000 per kilogram, lalu tomat mengalami kenaikan signifikan dari Rp20.000 per kilogram menjadi kisaran Rp25.000 hingga Rp30.000 per kilogram.
Analis Hasil Pertanian DPKP Provinsi Jatim, Deni Ardianto, mengatakan bahwa hingga saat ini Pemprov Jatim telah melaksanakan GPM sebanyak 18 kali di berbagai daerah di Jatim.
"Pemprov menggandeng partisipan di antaranya Bulog, PT Rajawali Nusindo, Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), PT Wilmar, PT Prima Pesmas, serta UMKM sekitar," kata Deni.
Kepada masyarakat, ia meminta untuk membeli bahan pokok sesuai kebutuhan dan tidak melakukan penimbunan barang yang mengakibatkan kelangkaan stok di pasaran.
Pihaknya memastikan bahwa stok bahan kebutuhan pokok di Madiun tetap aman dan terjangkau seiring banyaknya kegiatan pasar murah oleh pemerintah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024