Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya H. M. Ali Affandi La Nyalla M. Mattalitti mengatakan bahwa kegiatan "Pasar Malem Tjap Toendjoengan 2024" yang digelar di tengah bulan Ramadhan dapat menjadi penggerak ekonomi lokal warga.
Baca juga: Ketua Kadin Surabaya imbau pebisnis berbagi di bulan Ramadhan
Ia mengatakan bahwa Pasar Malem Tjap Toendjoengan 2024 merupakan sebuah gelaran yang sangat positif dan bermanfaat bagi masyarakat Surabaya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Kami sangat mengapresiasi penyelenggaraan Pasar Malem Tjap Toendjoengan 2024," kata Mas Andi, sapaannya dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Jawa Timur, Selasa.
Menurutnya, festival tahunan yang biasanya diselenggarakan untuk menyambut hari jadi Kota Surabaya itu, tahun ini digelar pada Ramadhan, yang bisa dimanfaatkan warga sebagai salah satu alternatif sembari menunggu buka puasa dan berkumpul bersama teman maupun keluarga.
Pasar Malem Tjap Toendjoengan 2024 merupakan sebuah festival tahunan yang diselenggarakan di Surabaya.
Tahun ini, Tjap Toendjoengan hadir dengan tema "Djoedjoegane Arek Suroboyo" berlangsung selama 1 bulan, mulai dari 14 Maret hingga 21 April 2024, bertempat di salah satu mal di Surabaya.
Tahun ini, Tjap Toendjoengan hadir dengan tema "Djoedjoegane Arek Suroboyo" berlangsung selama 1 bulan, mulai dari 14 Maret hingga 21 April 2024, bertempat di salah satu mal di Surabaya.
"Selain menghadirkan suasana Ramadhan yang kental, Tjap Toendjoengan juga membantu UMKM lokal untuk memasarkan produk mereka," ujar Mas Andi.
Baca juga: Ketua Kadin Surabaya imbau pebisnis berbagi di bulan Ramadhan
Ia mengatakan bahwa Pasar Malem Tjap Toendjoengan 2024 merupakan sebuah gelaran yang sangat positif dan bermanfaat bagi masyarakat Surabaya.
Festival ini tidak hanya menghadirkan puluhan kuliner khas nusantara, tetapi juga membantu mendorong roda ekonomi masyarakat lokal.
Pasar Malem Tjap Toendjoengan, tambah Mas Andi, juga dapat menjadi salah satu daya tarik wisata bagi Kota Surabaya.
Sebagai kota yang terkenal sebagai surga kuliner, kegiatan ini pastinya ini dapat menarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang dan berkunjung ke Surabaya.
"Sebagai festival yang sudah digelar rutin sejak 2007, Tjap Toendjoengan adalah salah satu daya tarik wisata dan bisa dijadikan strategi promosi Kota Surabaya. Acara ini sangat menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang dan berkunjung ke Surabaya dan meningkatkan pendapatan daerah," katanya.
Festival Tjap Toendjoengan ini menurutnya juga membantu melestarikan budaya dan tradisi Jawa Timur.
Berbagai pertunjukan seni dan budaya yang ditampilkan dalam acara ini menjadi daya tarik bagi pengunjung, dan sekaligus membantu generasi muda untuk mengenal dan melestarikan budaya leluhur.
"Saya berharap Pasar Malem Tjap Toendjoengan akan dapat terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya dan menjadi ikon baru Kota Surabaya," kata Mas Andi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024