Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh elemen khususnya organisasi masyarakat bersama-sama dan bergandengan tangan guna mewujudkan pembangunan Jawa Timur Berkemajuan menuju Indonesia Emas 2045.

Hal tersebut disampaikan, dalam acara Kajian Ramadhan 1445 H yang digelar oleh Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jatim di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

"Jawa Timur Berkemajuan menjadi satu hal yang harus diwujudkan dalam menyongsong Indonesia Emas di tahun 2045. Dan saat ini, beberapa modal untuk mewujudkannya bisa dilihat dari beberapa aspek," kata Khofifah dalam keterangannya yang diterima di Surabaya, Minggu.

Salah satunya, kata Khofifah, dilihat dari data Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jatim yang terus mengalami peningkatan sejak 2020 hingga 2023.

"Pada 2023, IPM Jatim yang telah melampaui angka nasional. Pada 2023, telah berada di angka 74,65 yang artinya lebih tinggi dari angka Nasional yaitu 74,39," kayanya.

Menurut gubernur perempuan pertama di Jawa Timur tersebut, IPM Jatim terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

"Hal ini membuat IPM Jatim masuk kategori tinggi,” kata mantan Menteri Sosial tersebut.

Tidak hanya dibuktikan dengan angka IPM, lanjutnya, namun kesiapan Jatim mewujudkan Indonesia Emas 2045 juga tergambar dari prestasi bidang pendidikan yang telah berhasil diraih oleh Jawa Timur.

Khofifah menjelaskan, hal tersebut turut menjadi modal kuat yang bisa terus dipupuk dan ditingkatkan hingga bisa mewujudkan Jawa Timur Berkemajuan untuk bisa mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045 mendatang.

“Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan pun telah membuktikan turut serta berkontribusi dalam mewujudkan Jatim Berkemajuan dalam kaitan menyongsong Indonesia Emas 2045. Salah satunya dengan melakukan empat hal gerakan Islam Berkemajuan,” ujarnya.

Selain itu, konsep dasar Islam Berkemajuan yang digagas Muhammadiyah bisa dijadikan landasan bangunan pemikiran, organisasi, gerakan, dan perkhidmatan Muhammadiyah.

"Hal itu untuk memajukan kehidupan umat, masyarakat, bangsa, kemanusiaan, dan kehidupan global,” tuturnya.

Khofifah menambahkan, empat gerakan Islam Berkemajuan yang  dilakukan Muhammadiyah yaitu gerakan dakwah, gerakan tajdid, gerakan ilmu, dan gerakan implementasi.

Gerakan pertama yakni dakwah, Khofifah menegaskan bahwa sudah jelas tujuannya adalah untuk mengajak umat menuju titik terang meninggalkan kegelapan sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

“Berikutnya gerakan Tajdid, yang merupakan upaya pembaharuan dalam memahami dan melaksanakan ajaran Islam seiring dengan tantangan dan kebutuhan zaman. Agar misi Islam menjadi rahmat bagi semuanya bisa terwujud,” ucap Khofifah.

Selanjutnya gerakan ilmu, dirinya menganggap penting hal itu sebab, umat Islam bisa menangkap pesan-pesan agama secara lebih tepat dan mengembangkan tata cara kehidupannya yang lebih baik.

“Dan yang terakhir adalah gerakan implementasi. Sebab Islam adalah din al-amal. Yang menekankan pentingnya amal sebagai implementasi dari iman yang merupakan cahaya bagi kehidupan, kekuatan yang menggerakkan, dan kerangka pandangan dunia,” ujar Khofifah.

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024