Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Jawa Timur mencatat ratusan rumah terendam banjir di dua kecamatan akibat hujan deras mengguyur kawasan setempat, Jumat (8/3) sore hingga malam, dengan satu orang luka-luka akibat bencana itu.
"Banjir meluap ke pemukiman warga dan jalan nasional dengan ketinggian air 60-100 cm dan masuk ke rumah warga dengan ketinggian air 20-50 cm," kata Kepala BPBD Jember Widodo Julianto saat dikonfirmasi di Jember, Sabtu.
Dia menjelaskan hujan deras selama satu jam di daerah itu mengakibatkan luapan Sungai Banjarsari di Dusun Paguan, Desa Petung, Kecamatan Bangsalsari hingga merendam permukiman warga.
"Banjir itu juga diakibatkan juga dari luberan persawahan dan pemukiman warga dan drainase yang tidak mampu menampung debit air hujan," katanya.
Ia menjelaskan banjir merendam beberapa desa di Kecamatan Bangsalsari, yakni Desa Petung, Tisnogambar, Sukorejo, dan Langkap dengan total korban terdampak mencapai 392 kepala keluarga (KK).
Di Kecamatan Balung, banjir melanda beberapa dusun di Desa Curahlele dengan jumlah korban terdampak 282 KK.
Total jumlah mereka yang terdampak banjir mencapai 674 KK dengan satu orang mengalami luka-luka atas nama Hadi Wicaksono (45) karena terkena tembok rumah yang roboh akibat bencana itu.
Petugas gabungan juga mengevakuasi anak-anak dan lansia yang rumahnya terendam banjir cukup tinggi karena debit air sungai di kawasan setempat cukup deras sehingga dikhawatirkan luapan banjir semakin tinggi.
Banjir yang menggenangi jalan nasional di Desa Petung, Kecamatan Bangsalsari itu, menyebabkan kemacetan lalu lintas hingga tujuh kilometer, baik dari arah Jember menuju Surabaya maupun sebaliknya. Sebagian pengendara memilih memutar balik kendaraan untuk mencari jalan alternatif.
"Saat ini jalan nasional yang tergenang air sudah surut dan jalur lalu lintas sudah normal kembali. Begitu juga dengan kondisi banjir di Desa Petung, Kecamatan Bangsalsari juga sudah surut," ujarnya.
Banjir di Desa Langkap, Sukorejo, Tisnogambar di Kecamatan Bangsalsari dan Desa Curah Lele, Kecamatan Balung masih menggenangi rumah warga.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Banjir meluap ke pemukiman warga dan jalan nasional dengan ketinggian air 60-100 cm dan masuk ke rumah warga dengan ketinggian air 20-50 cm," kata Kepala BPBD Jember Widodo Julianto saat dikonfirmasi di Jember, Sabtu.
Dia menjelaskan hujan deras selama satu jam di daerah itu mengakibatkan luapan Sungai Banjarsari di Dusun Paguan, Desa Petung, Kecamatan Bangsalsari hingga merendam permukiman warga.
"Banjir itu juga diakibatkan juga dari luberan persawahan dan pemukiman warga dan drainase yang tidak mampu menampung debit air hujan," katanya.
Ia menjelaskan banjir merendam beberapa desa di Kecamatan Bangsalsari, yakni Desa Petung, Tisnogambar, Sukorejo, dan Langkap dengan total korban terdampak mencapai 392 kepala keluarga (KK).
Di Kecamatan Balung, banjir melanda beberapa dusun di Desa Curahlele dengan jumlah korban terdampak 282 KK.
Total jumlah mereka yang terdampak banjir mencapai 674 KK dengan satu orang mengalami luka-luka atas nama Hadi Wicaksono (45) karena terkena tembok rumah yang roboh akibat bencana itu.
Petugas gabungan juga mengevakuasi anak-anak dan lansia yang rumahnya terendam banjir cukup tinggi karena debit air sungai di kawasan setempat cukup deras sehingga dikhawatirkan luapan banjir semakin tinggi.
Banjir yang menggenangi jalan nasional di Desa Petung, Kecamatan Bangsalsari itu, menyebabkan kemacetan lalu lintas hingga tujuh kilometer, baik dari arah Jember menuju Surabaya maupun sebaliknya. Sebagian pengendara memilih memutar balik kendaraan untuk mencari jalan alternatif.
"Saat ini jalan nasional yang tergenang air sudah surut dan jalur lalu lintas sudah normal kembali. Begitu juga dengan kondisi banjir di Desa Petung, Kecamatan Bangsalsari juga sudah surut," ujarnya.
Banjir di Desa Langkap, Sukorejo, Tisnogambar di Kecamatan Bangsalsari dan Desa Curah Lele, Kecamatan Balung masih menggenangi rumah warga.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024