Sejumlah truk penambang pasir yang beroperasi di daerah Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo di Desa Jugosari, Kabupaten Lumajang, terjebak aliran lahar dingin Gunung Semeru, Jumat sore.

"Ada beberapa truk yang terjebak aliran lahar dingin Gunung Semeru, namun sebelumnya kami sudah mengimbau kepada para penambang pasir untuk waspada karena cuaca ekstrem," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Yudi Cahyono saat dikonfirmasi per telepon di Lumajang.

Menurutnya pihak BPBD dan para sukarelawan selalu memberikan sosialisasi kepada para penambang pasir untuk berhati-hati ketika cuaca mendung dan hujan deras mengguyur kawasan puncak Gunung Semeru.

"Kami juga sudah memberi peringatan kepada para penambang pasir yang bekerja di daerah aliran lahar dingin Semeru bahwa selama sepekan ke depan akan terjadi cuaca ekstrem berdasarkan informasi dari BMKG," tuturnya.

Ia mengatakan tidak ada korban jiwa dalam kejadian terjebaknya truk penambang pasir di aliran lahar dingin Gunung Semeru di Desa Jugosari, namun jumlah truk yang terjebak lebih banyak dibandingkan beberapa hari lalu.

"Informasi getaran banjir lahar dingin Semeru tercatat amplitudo maksimum 16 mm, sehingga debit aliran lahar dingin cukup deras," katanya.

Yudi menjelaskan banjir lahar dingin Gunung Semeru yang cukup deras tersebut masih aman dan terkendali berada di jalurnya, sehingga tidak sampai meluber ke permukiman penduduk.

Berdasarkan video yang beredar di grup Semeru tercatat sebanyak enam truk penambang pasir terjebak di aliran lahar dingin Gunung Semeru dan saat ini para penambang berusaha untuk mengevakuasi kendaraan truk agar ke tepi dan tidak terseret derasnya aliran banjir lahar.

Sementara itu, Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Ghufron Alwi dalam laporan tertulisnya di Kabupaten Lumajang menyebutkan bahwa pengamatan kegempaan aktivitas Gunung Semeru pada 8 Maret 2024 pukul 12.00-18.00 WIB menunjukkan adanya getaran banjir.

"Terjadi satu kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 16 mm, dan lama gempa 9.300 detik," tuturnya.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024