Perum Bulog Tulungagung memastikan stok beras di wilayah kerjanya yang meliputi Tulungagung, Blitar dan Trenggalek, aman menjelang Ramadhan 1445 Hijriah.

"Jangan khawatir, stok beras wilayah kita masih aman sampai Lebaran nanti, " jelas Kepala Bulog Cabang Tulungagung, David Donny Kurniawan di Tulungagung, Jawa Timur, Kamis.

Di Gudang Bulog Tulungagung, misalnya, stok beras saat ini tersedia 3.400 ton.

Stok beras ini disebut David mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Tulungagung hingga satu bulan ke depan.

Dijelaskan, sediaan beras di gudang Bulog selain dari serapan lokal juga berasal dari beras impor dari Thailand dan Vietnam.

Selain itu Bulog Pusat juga mengatur agar stok beras di daerah tidak sampai kosong.

Mekanisme pengaturan stok beras dilakukan dengan distribusi nasional (antar provinsi), distribusi regional (antar kota dalam provinsi) dan distribusi lokal (antar kota dalam wilayah cabang).

"Ada juga dengan melakukan serapan hasil panen petani," kata David.

Saat ini, Bulog mendapat penugasan untuk menyalurkan dua jenis bantuan beras pada masyarakat, yakni program bantuan pangan dan SPHP (Stabilitas Pasokan Harga Pasar) atau yang lebih dikenal dengan program operasi pasar.

Untuk program bantuan pangan pihaknya menyalurkan 2.856 ton beras tiap bulannya.

Beras itu dibagikan 10 kilogram tiap bulan secara gratis pada keluarga penerima manfaat.

Program ini dimulai bulan Januari dan berakhir pada Juni 2024.

Sebanyak 2.856 ton beras dibagikan untuk empat kota/kabupaten yang berada dalam wilayah kerja Bulog Cabang Tulungagung.

Tulungagung ada 94.427 KPM, sehingga beras yang dibagikan sebanyak 944,27 ton tiap bulan.

Kabupaten Trenggalek 83.624 KPM dengan jumlah penyaluran 836,24 ton beras.

Kabupaten Blitar sebanyak 99.080 KPM dengan jumlah penyaluran 990,8 ton beras dan terakhir kota Blitar sebanyak 8.469 KPM dengan penyaluran 84,69 ton beras.

"Jumlah ini pasti dan bersifat tetap tidak berubah tiap bulan," ujarnya.

Lalu untuk SPHP pihaknya menggelontorkan 600-700 ton beras tiap bulan.

Program SPHP dilakukan setahun penuh hingga akhir Desember 2024.

Beras SPHP dijual melalui operasi pasar atau dapat diperoleh melalui outlet Rumah Pangan Kota (RPK) yang telah bekerja sama dengan Bulog.

Penjualan beras medium SPHP telah ditentukan harga eceran tertingginya (HET).

Beras SPHP bisa ditebus dengan harga Rp10.900 per kilogram, jauh di bawah harga pasar beras medium lainnya.

Pihaknya mewanti-wanti RPK tidak menjual beras Bulog melebihi HET yang ditentukan. Sebab jika dijual melebihi HET bakal dipidanakan.

"Jika menemukan beras Bulog dijual melebihi HET bisa lapor," katanya.
 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024