Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mengajak sekolah di wilayah setempat berkolaborasi dalam penanggulangan bencana melalui program satuan pendidikan aman bencana (SPAB) di 20 daerah.
Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto di Pasuruan, Selasa, mengatakan kegiatan kali ini berlangsung di SMAN 1 Tosari, Kabupaten Pasuruan.
"Perlunya peningkatan kolaborasi dengan berbagai unsur dalam hal penanganan bencana, baik saat prabencana, tanggap darurat maupun pascabencana. Termasuk, kegiatan SPAB kali ini yang melibatkan sivitas sekolah, mulai dari siswa, guru hingga bagian keamanan sekolah," katanya.
Ia mengatakan, peningkatan upaya kolaborasi yang masuk dalam kegiatan prabencana ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan kapasitas kebencanaan guna pengurangan risiko bencana.
"Sebab, bencana itu urusan bersama dan tidak bisa hanya ditangani BPBD saja. Karena itu, butuh kolaborasi dengan berbagai potensi yang ada," tuturnya.
Ia mengatakan, semua peserta bisa mengikuti kegiatan SPAB ini dengan serius dan seksama, agar apa yang didapat dari kegiatan ini bisa ditularkan ke siswa lain dan lingkungan terdekat.
Ia berharap di akhir pelaksanaan SPAB nanti pihak sekolah bisa memiliki kajian risiko bencana, SOP tanggap darurat, peta jalur evakuasi dan terbentuknya tim siaga bencana sekolah.
Usai seremoni pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan bantuan rambu titik kumpul, jalur evakuasi, poster edukasi bencana, majalah tangguh dan cairan pencuci tangan.
Selain di Kabupaten Pasuruan, pembukaan SPAB hari ini juga dilangsungkan di Kabupaten Tuban, tepatnya di SMAN 1 Soko.
Rencananya dalam dua hari ini gelaran SPAB akan diisi dengan sejumlah materi, di antaranya tentang implementasi SPAB, potensi bencana setempat dan penanggulangannya, pengenalan Mosipena, Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) dan simulasi evakuasi darurat gempa bumi serta kebakaran.
Kepala SMAN 1 Tosari dan Camat Hendri Candra Wijaya mengucapkan terima kasih kepada BPBD Jatim dan BPBD Kabupaten Pasuruan atas penunjukan wilayahnya sebagai lokasi SPAB.
Sebab, secara geografis Kecamatan Tosari memang rawan bencana mulai erupsi gunung api, tanah longsor, banjir bandang hingga angin puting beliung. Lebih lagi, keterlibatan anak muda dalam penanggulangan bencana di Kecamatan Tosari juga masih perlu ditingkatkan.
"Kami ingin para peserta SPAB ini nanti bisa menjadi pioner bagi para pemuda di masing-masing desa dalam kegiatan penanganan bencana di wilayah Tosari ini," ujar Camat Tosari usai mengecek keterwakilan peserta dari berbagai desa.
Turut mendampingi dalam kegiatan itu Kabid PK, Bige Agus Wahjuono, Kalaksa BPBD Kabupaten Pasuruan Sugeng Hariyadi, Camat Tosari Hendri Candra Wijaya, Kepala SMA Negeri 1 Tosari Putut Suhendro, Kasi Sarpras Cabdin Dindik Jatim Wilayah Pasuruan M. Yazid Hidayat dan Tim Fasilitator dari SRPB Jatim.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto di Pasuruan, Selasa, mengatakan kegiatan kali ini berlangsung di SMAN 1 Tosari, Kabupaten Pasuruan.
"Perlunya peningkatan kolaborasi dengan berbagai unsur dalam hal penanganan bencana, baik saat prabencana, tanggap darurat maupun pascabencana. Termasuk, kegiatan SPAB kali ini yang melibatkan sivitas sekolah, mulai dari siswa, guru hingga bagian keamanan sekolah," katanya.
Ia mengatakan, peningkatan upaya kolaborasi yang masuk dalam kegiatan prabencana ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan kapasitas kebencanaan guna pengurangan risiko bencana.
"Sebab, bencana itu urusan bersama dan tidak bisa hanya ditangani BPBD saja. Karena itu, butuh kolaborasi dengan berbagai potensi yang ada," tuturnya.
Ia mengatakan, semua peserta bisa mengikuti kegiatan SPAB ini dengan serius dan seksama, agar apa yang didapat dari kegiatan ini bisa ditularkan ke siswa lain dan lingkungan terdekat.
Ia berharap di akhir pelaksanaan SPAB nanti pihak sekolah bisa memiliki kajian risiko bencana, SOP tanggap darurat, peta jalur evakuasi dan terbentuknya tim siaga bencana sekolah.
Usai seremoni pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan bantuan rambu titik kumpul, jalur evakuasi, poster edukasi bencana, majalah tangguh dan cairan pencuci tangan.
Selain di Kabupaten Pasuruan, pembukaan SPAB hari ini juga dilangsungkan di Kabupaten Tuban, tepatnya di SMAN 1 Soko.
Rencananya dalam dua hari ini gelaran SPAB akan diisi dengan sejumlah materi, di antaranya tentang implementasi SPAB, potensi bencana setempat dan penanggulangannya, pengenalan Mosipena, Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) dan simulasi evakuasi darurat gempa bumi serta kebakaran.
Kepala SMAN 1 Tosari dan Camat Hendri Candra Wijaya mengucapkan terima kasih kepada BPBD Jatim dan BPBD Kabupaten Pasuruan atas penunjukan wilayahnya sebagai lokasi SPAB.
Sebab, secara geografis Kecamatan Tosari memang rawan bencana mulai erupsi gunung api, tanah longsor, banjir bandang hingga angin puting beliung. Lebih lagi, keterlibatan anak muda dalam penanggulangan bencana di Kecamatan Tosari juga masih perlu ditingkatkan.
"Kami ingin para peserta SPAB ini nanti bisa menjadi pioner bagi para pemuda di masing-masing desa dalam kegiatan penanganan bencana di wilayah Tosari ini," ujar Camat Tosari usai mengecek keterwakilan peserta dari berbagai desa.
Turut mendampingi dalam kegiatan itu Kabid PK, Bige Agus Wahjuono, Kalaksa BPBD Kabupaten Pasuruan Sugeng Hariyadi, Camat Tosari Hendri Candra Wijaya, Kepala SMA Negeri 1 Tosari Putut Suhendro, Kasi Sarpras Cabdin Dindik Jatim Wilayah Pasuruan M. Yazid Hidayat dan Tim Fasilitator dari SRPB Jatim.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024