Sidoarjo - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo memberikan bantuan dana bergulir kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebagai langkah untuk mengantisipasi adanya "ASEAN China Free Trade Aggrement" (ACFTA). Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UMKM dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Sidoarjo, Maksum, Senin mengatakan, pemberian dana bergulir tersebut diharapkan bisa membantu para pelaku UMKM dalam menanggulangi masalah keuangannya. "Saat ini, kami telah menggulirkan dana sebesar Rp7 miliar yang diberikan kepada pelaku UMKM yang ada di Kabupaten Sidoarjo untuk menanggulangi masalah keuangannya," katanya di sela-sela kegiatan kajian dampak pemberlakuan ACFTA terhadap eksistensi UMKM di Kabupaten Sidoarjo. Ia mengemukakan, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo sendiri juga memberikan kemudahan-kemudahan metode pinjaman dana bergulir yang diberikan kepada pelaku UMKM. "Kemudahan-kemudahan yang di berikan Pemkab Sidoarjo kepada UMKM dan Koperasi berdasarkan pada Peraturan Bupati Sidoarjo No. 11 tahu 2011," katanya. Di antaranya, kata dia, pinjaman bagi pengusaha pemula atau pinjaman Rp10 juta kebawah tidak dikenakan biaya agunan. Kedua, nilai agunan yang sebelumnya 80 persen, sekarang hanya 30 persen, dan yang ketiga adalah SID (Sistem Informasi Debitur) diberlakukan bagi pengusaha yang mempunyai piutang sebesar Rp20 juta keatas. Sementara itu, salah seorang nara sumber kegiatan dialog publik yang berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Dyah W, mengatakan, dari penelitian yang dilakukan, pelaku UMKM merupakan usaha yang tahan banting setelah diterapkannya ACFTA ini. "Ada anggapan kalau UMKM itu tahan banting terhadap masuknya ACFTA. Hal ini, karena para pelaku usaha tersebut lebih banyak menggunakan bahan baku lokal dibandingkan dengan bahan baku impor," katanya. Selain itu, hasil produksi penjualannya juga masih dipasarkan di sekitar Indonesia saja, tidak sampai ke luar negeri seperti yang dilakukan oleh eksportir. "Selain itu, kualitas dari barang yang dihasilkan terutama dari produk China kurang bagus, juga turut membuat para pelaku UMKM ini bisa bertahan, karena memiliki kualitas yang cukup bagus," katanya.(*)(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011