Puluhan ribu orang pecinta shalawat menghadiri Pengajian 2 Mejelis 1 Cinta bertajuk "Shalawat Kebangsaan" menyambut Bulan Suci Ramadhan 1445 Hijriah di Alun-Alun Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Sabtu (2/3) malam.
Dua majelis shalawat itu, yakni Majelis Shalawat Bhenning Sokarajjhe (Situbondo) dan Majelis Maulid Wat Ta'lim Sholawat Riyadlul Jannah (Malang). Dan dihadiri Pengasuh Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo K.H.R Ahmad Azaim Ibrahimy, Al Habib Abdurrahman Bin Hasyim Baraqbah, Gus Rofi'ul Hamid Bin K.H Abdurrochim Syadzily dan Gus Muhammad Ibrahim Rofi Himzi Bin K.H Abdurraochim Syadzily.
"Pengajian 2 Majelis 1 Cinta ini, selain menyambut Ramadhan, juga merupakan bentuk syukur kami, karena kepemimpinan Bung Karna (Karna Suswandi)-Nyai Khoi (Khoirani) sudah masuk tahun ketiga," kata Bupati Situbondo Karna Suswandi.
Menurut ia, menghadirkan Majelis Shalawat Bhenning Sokarajjeh (Situbondo) dan Majelis Maulid Wat Ta'lim Riyadul Jannah dari Malang, juga menjadi pertemuan dua majelis, yakni 2 Majelis 1 Cinta.
"Ini adalah bentuk kebersamaan dan silaturrahim antara dua majelis. Semoga ini bisa semakin menggemakan shalawat di Kabupaten Situbondo," tutur Bung Karna.
Bupati juga berpesan kepada masyarakat agar menyambut Bulan Ramadhan dengan penuh suka cita dan menciptakan kerukunan di lingkungan masyarakat agar keberkahan semakin mendekat.
"Sebentar lagi akan berpuasa. Siapkan diri untuk menjadi insan yang lebih baik karena puasa di Bulan Ramadhan ini momen yang sangat baik untuk memperbaiki diri," katanya.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Situbondo, K.H.R Ahmad Azaim Ibrahimy mengatakan, dhohir dan batin menyambut puasa yang diwajibkan ini harus dilakukan oleh umat Islam.
"Tentu ada persiapan dhohir dan bathin yang harus dilakukan untuk menyambut Ramadhan," ujarnya.
Kiai Azaim menuturkan, persiapan secara dhohir yang harus dilakukan meliputi tempat ibadah seperti masjid dan mushalla yang akan semarak dengan kegiatan keagamaan seperti tarawih dan tadarus.
"Rumah ibadah seperti masjid dan mushalla yang akan semarak dengan kegiatan keagamaan seperti tarawih dan tadarus, harus ada persiapan fisik agar syiar agama semakin terlihat, nuansa Ramadhan semakin tersosialisasi di masyarakat," katanya.
Sedangkan persiapan secara batin yakni rohaniah masyarakat yang meliputi kekhusyukan dalam menjalankan ibadah dan dengan tetap saling menghormati antarsesama warga masyarakat terutama dengan yang berbeda keyakinan.
"Bukan kemudian kita sebagai umat Islam, yang dianugerahi menjadi warga mayoritas, bersikap semena-mena, arogan, tanpa menghargai mereka yang minoritas," kata Kiai Azaim.
Dari pantauan, sebelum acara Pengajian 2 Majelis 1 Cinta dimulai, Pemkab Situbondo menampilkan perjalanan pemerintahan Situbondo selama tiga tahun di bawah kepemimpinan Bupati Karna Suswandi Karna dan Wakil Bupati Nyai Khoirani.
Selama tiga tahun memimpin, Bung Karna-Nyai Khoi melakukan sejumlah terobosan dan inovasi atas janji politiknya. Di antaranya pembangunan infrastruktur salah satunya membuka akses warga Labuhan Merak yang berada di kawasan konservasi Taman Nasional Baluran.
Selain itu, program lesejahteraan masyarakat dengan memberikan bantuan pangan kepada warga miskin dan insentif kepada guru ngaji, program Sehati (sehat gratis) bagi warga miskin serta pemberian dana hibah kepada lembaga pendidikan dan pesantren.
Selama kepemimpinannya, Bung Karna (sapaannya) juga bikin terobosan bibit padi BK 01 dan 02 agritan yang sudah mendapatkan izin layak edar dari Kementerian Pertanian.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Dua majelis shalawat itu, yakni Majelis Shalawat Bhenning Sokarajjhe (Situbondo) dan Majelis Maulid Wat Ta'lim Sholawat Riyadlul Jannah (Malang). Dan dihadiri Pengasuh Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo K.H.R Ahmad Azaim Ibrahimy, Al Habib Abdurrahman Bin Hasyim Baraqbah, Gus Rofi'ul Hamid Bin K.H Abdurrochim Syadzily dan Gus Muhammad Ibrahim Rofi Himzi Bin K.H Abdurraochim Syadzily.
"Pengajian 2 Majelis 1 Cinta ini, selain menyambut Ramadhan, juga merupakan bentuk syukur kami, karena kepemimpinan Bung Karna (Karna Suswandi)-Nyai Khoi (Khoirani) sudah masuk tahun ketiga," kata Bupati Situbondo Karna Suswandi.
Menurut ia, menghadirkan Majelis Shalawat Bhenning Sokarajjeh (Situbondo) dan Majelis Maulid Wat Ta'lim Riyadul Jannah dari Malang, juga menjadi pertemuan dua majelis, yakni 2 Majelis 1 Cinta.
"Ini adalah bentuk kebersamaan dan silaturrahim antara dua majelis. Semoga ini bisa semakin menggemakan shalawat di Kabupaten Situbondo," tutur Bung Karna.
Bupati juga berpesan kepada masyarakat agar menyambut Bulan Ramadhan dengan penuh suka cita dan menciptakan kerukunan di lingkungan masyarakat agar keberkahan semakin mendekat.
"Sebentar lagi akan berpuasa. Siapkan diri untuk menjadi insan yang lebih baik karena puasa di Bulan Ramadhan ini momen yang sangat baik untuk memperbaiki diri," katanya.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Situbondo, K.H.R Ahmad Azaim Ibrahimy mengatakan, dhohir dan batin menyambut puasa yang diwajibkan ini harus dilakukan oleh umat Islam.
"Tentu ada persiapan dhohir dan bathin yang harus dilakukan untuk menyambut Ramadhan," ujarnya.
Kiai Azaim menuturkan, persiapan secara dhohir yang harus dilakukan meliputi tempat ibadah seperti masjid dan mushalla yang akan semarak dengan kegiatan keagamaan seperti tarawih dan tadarus.
"Rumah ibadah seperti masjid dan mushalla yang akan semarak dengan kegiatan keagamaan seperti tarawih dan tadarus, harus ada persiapan fisik agar syiar agama semakin terlihat, nuansa Ramadhan semakin tersosialisasi di masyarakat," katanya.
Sedangkan persiapan secara batin yakni rohaniah masyarakat yang meliputi kekhusyukan dalam menjalankan ibadah dan dengan tetap saling menghormati antarsesama warga masyarakat terutama dengan yang berbeda keyakinan.
"Bukan kemudian kita sebagai umat Islam, yang dianugerahi menjadi warga mayoritas, bersikap semena-mena, arogan, tanpa menghargai mereka yang minoritas," kata Kiai Azaim.
Dari pantauan, sebelum acara Pengajian 2 Majelis 1 Cinta dimulai, Pemkab Situbondo menampilkan perjalanan pemerintahan Situbondo selama tiga tahun di bawah kepemimpinan Bupati Karna Suswandi Karna dan Wakil Bupati Nyai Khoirani.
Selama tiga tahun memimpin, Bung Karna-Nyai Khoi melakukan sejumlah terobosan dan inovasi atas janji politiknya. Di antaranya pembangunan infrastruktur salah satunya membuka akses warga Labuhan Merak yang berada di kawasan konservasi Taman Nasional Baluran.
Selain itu, program lesejahteraan masyarakat dengan memberikan bantuan pangan kepada warga miskin dan insentif kepada guru ngaji, program Sehati (sehat gratis) bagi warga miskin serta pemberian dana hibah kepada lembaga pendidikan dan pesantren.
Selama kepemimpinannya, Bung Karna (sapaannya) juga bikin terobosan bibit padi BK 01 dan 02 agritan yang sudah mendapatkan izin layak edar dari Kementerian Pertanian.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024