Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan sudah berkoordinasi dengan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani untuk menemui Penjabat Gubernur (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono guna membahas pencegahan banjir akibat luapan Kali Lamong.
"Insya Allah kami ke Pak PJ Gubernur Jatim mencari solusi seperti apa kalau meluap, sehingga dampaknya tidak ke Gresik dan juga tidak ke Surabaya. Kali Lamong ini juga bukan milik pemerintah kota," kata Eri melalui keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Sabtu.
Namun, sebagai langkah awal pencegahan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan pembangunan tanggul dan pengerukan sungai di wilayah barat atau tepatnya di Jalan Tengger Raya, Sambikerep.
Jalan Tengger Raya memang sempat tergenang banjir beberapa waktu lalu.
Progres pengerjaan tanggul saat ini sudah mencapai 80 persen dan ditargetkan selesai keseluruhan dalam kurun waktu dua minggu.
"Area tengah-tengah sawah ini kami tutup dengan tanggul tetapi saluran tetap kami keruk semuanya. Pak Camat Benowo juga sudah berkoordinasi dengan warga karena di belakang rumah ada warung, juga kami buatkan tanggul di belakangnya," ujar Cak Eri, sapaan akrabnya.
Eri menyebut banjir yang melanda Jalan Tengger Raya dikarenakan air kiriman dari wilayah Kabupaten Gresik.
Selain itu, banjir juga disebabkan tidak tertampungnya air secara maksimal di kawasan perumahan di Jalan Tengger Raya.
"Kalau perumahan itu ada di dataran tinggi dan tidak punya kolam tampung di perumahan langsung membuang airnya ke sungai, maka seperti Tengger Raya dataran rendah terkena dampaknya," ucapnya.
Pemkot Surabaya juga berkoordinasi dengan salah satu pengembang untuk pembuatan kolam penampungan air.
Sementara, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya Syamsul Hariadi menjelaskan setelah tanggul rampung dibangun, maka pengerjaan langsung dilanjutkan dengan meninggikan jalan.
Lebih lanjut, peninggian jalan dilakukan untuk mencegah potensi munculnya genangan di beberapa titik tertentu.
"Peninggian jalan mulai jembatan hingga ke utara, ditinggikan sekitar 20-30 sentimeter supaya tidak ada kantong di titik tertentu. Jadi air hujan bisa langsung mengalir dan meluncur ke saluran," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Insya Allah kami ke Pak PJ Gubernur Jatim mencari solusi seperti apa kalau meluap, sehingga dampaknya tidak ke Gresik dan juga tidak ke Surabaya. Kali Lamong ini juga bukan milik pemerintah kota," kata Eri melalui keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Sabtu.
Namun, sebagai langkah awal pencegahan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan pembangunan tanggul dan pengerukan sungai di wilayah barat atau tepatnya di Jalan Tengger Raya, Sambikerep.
Jalan Tengger Raya memang sempat tergenang banjir beberapa waktu lalu.
Progres pengerjaan tanggul saat ini sudah mencapai 80 persen dan ditargetkan selesai keseluruhan dalam kurun waktu dua minggu.
"Area tengah-tengah sawah ini kami tutup dengan tanggul tetapi saluran tetap kami keruk semuanya. Pak Camat Benowo juga sudah berkoordinasi dengan warga karena di belakang rumah ada warung, juga kami buatkan tanggul di belakangnya," ujar Cak Eri, sapaan akrabnya.
Eri menyebut banjir yang melanda Jalan Tengger Raya dikarenakan air kiriman dari wilayah Kabupaten Gresik.
Selain itu, banjir juga disebabkan tidak tertampungnya air secara maksimal di kawasan perumahan di Jalan Tengger Raya.
"Kalau perumahan itu ada di dataran tinggi dan tidak punya kolam tampung di perumahan langsung membuang airnya ke sungai, maka seperti Tengger Raya dataran rendah terkena dampaknya," ucapnya.
Pemkot Surabaya juga berkoordinasi dengan salah satu pengembang untuk pembuatan kolam penampungan air.
Sementara, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya Syamsul Hariadi menjelaskan setelah tanggul rampung dibangun, maka pengerjaan langsung dilanjutkan dengan meninggikan jalan.
Lebih lanjut, peninggian jalan dilakukan untuk mencegah potensi munculnya genangan di beberapa titik tertentu.
"Peninggian jalan mulai jembatan hingga ke utara, ditinggikan sekitar 20-30 sentimeter supaya tidak ada kantong di titik tertentu. Jadi air hujan bisa langsung mengalir dan meluncur ke saluran," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024