Penjabat Wali Kota Probolinggo Nurkholis didampingi Ketua KPU setempat Ahmad Hudri memberikan santunan kepada keluarga saksi partai politik yang meninggal dunia karena kelelahan saat memantau pemungutan suara Pemilu 14 Februari 2024.

Seorang saksi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bernama Muhammad Fahmi Arif (20), warga Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, yang bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 17 Kelurahan Kebonsari meninggal dunia pada Kamis (15/2) dini hari diduga karena kelelahan.

"Kondisi anak saya sehat saat bertugas sebagai saksi parpol, namun dia mengeluhkan tidak enak badan malam itu. Dia kemudian beristirahat dan posisinya sebagai saksi parpol sementara digantikan ibunya," kata ayah almarhum dalam keterangan tertulis yang diterima di Kota Probolinggo, Jumat.

Pihak keluarga menemukan Fahmi Arif tidak sadarkan diri di dalam kamar mandi dan langsung membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Moh. Saleh Probolinggo. Tidak berselang lama, Fahmi menghembuskan napas terakhirnya.

"Terima kasih Bapak Nurkholis sudah datang dan memberikan semangat kepada keluarga kami," tuturnya.

Penjabat Wali Kota Probolinggo Nurkholis juga menyempatkan diri untuk menjenguk anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 01 Kelurahan Kedunggaleng Kecamatan Wonoasih, bernama Selvie yang sakit dan dirawat di Puskesmas Wonoasih.

Ia juga menjenguk Puji Lestari, anggota KPPS di TPS 16 Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, yang menjalani rawat inap di RSUD dr Moh. Saleh Kota Probolinggo.

"Saya ingin berterima kasih kepada anggota KPPS yang telah bekerja keras menyukseskan Pemilu 2024. Tekanan pekerjaan yang berat membuat kondisi mereka kelelahan dan dibawa ke rumah sakit," kata Nurkholis.

Menurutnya, kondisi kesehatan anggota KPPS yang menjalani rawat inap di puskesmas dan rumah sakit itu sudah mulai membaik.

Sebagai kepala daerah, Nurkholis mengaku harus peka terhadap kondisi warganya, apalagi mereka merupakan bagian dari pelaksana kegiatan pesta demokrasi.

Ia juga berpesan kepada jajaran KPU Kota Probolinggo agar sigap dalam menyikapi kondisi insidental lainnya.

"Semoga semua berjalan lancar dan tidak terjadi hal-hal yang membahayakan karena tahapan yang dilalui masih panjang hingga penetapan. Saya terus memantau perkembangan apa pun yang berkaitan dengan pemilu," katanya.

Sementara itu, Ketua KPU Kota Probolinggo Ahmad Hudri memonitor setiap laporan dari masing-masing anggota KPPS di seluruh TPS karena rata-rata yang belum pernah menjadi KPPS kaget dengan ritme pekerjaan yang dilakukan.

"Bahkan ada yang harus melakukan penghitungan dari pagi sampai ketemu pagi lagi," ujarnya.

Direktur RSUD dr. Saleh Kota Probolinggo dr. Intan Sudarmadi mengatakan anggota KPPS yang sakit sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan sehingga tidak dipungut biaya apapun.

"Kondisi pasien hanya kelelahan, sekarang sudah membaik sehingga memungkinkan besok boleh pulang," katanya.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024