Wali Kota Madiun, Maidi menyebutkan stok dan harga beras di pasar dan Warung Tekan Inflasi (Wartek), hingga saat ini masih terkendali.

"Kota Madiun tidak ada stok beras langka. Begitu juga dengan komoditas lainnya," ujar Wali Kota Maidi kepada wartawan saat meninjau Wartek di Jalan Merpati Kota Madiun, Selasa.

Didampingi pejabat Dinas Perdagangan dan Bulog Kantor Cabang Madiun, ia memantau stok bahan pokok di Wartek Merpati. Saat ini, seluruh komoditas tersedia dalam jumlah yang cukup.

Ia mengatakan, pihaknya melalui Dinas Perdagangan dan Bulog terus melakukan langkah antisipasi terhadap kenaikan harga komoditas pangan, utamanya beras medium yang di pasaran kini mencapai Rp15 ribu per kilogram. Yakni dengan menjalankan skema sembako murah sepanjang tahun dan memberikan subsidi langsung.

Adapun subsidi langsung diberikan pada komoditas beras SPHP kemasan 5 kilogram. Yakni, yang semula harganya Rp51 ribu disubsidi menjadi Rp50 ribu.

Kemudian harga telur ayam ras dari Rp26.500 menjadi Rp25 ribu, gula pasir dari harga Rp16 ribu per kilogram menjadi Rp14.500 per kilogram, minyak goreng Rp14 ribu per liter, dan bawang merah Rp12 ribu per kilogram.

"Pemkot melalui Dinas Perdagangan sudah menyediakan anggaran khusus hingga miliaran rupiah untuk menjaga kestabilan harga sembako di Kota Madiun. Mana yang naik harganya, langsung kita subsidi. Kita datangkan langsung dari daerah asal sehingga harganya tidak melambung tinggi," kata dia.

Di Kota Madiun terdapat tujuh Wartek yang beroperasi setiap hari kerja untuk menyediakan bahan pokok murah yang dapat dibeli oleh warga Kota Madiun dengan menunjukkan KTP. Bahan pokok tersebut dijual murah karena mendapat subsidi langsung dari Pemkot Madiun.

Lebih lanjut, Wali Kota meminta masyarakat untuk tidak panik dengan pembelian yang berlebihan. Apalagi, sampai menimbun sembako, khususnya beras. Sehingga, tidak terjadi kelangkaan barang di pasaran dan bisa dinikmati oleh lebih banyak masyarakat.

"Bersama dengan Bulog, pemkot mengawasi penjualan beras SPHP dengan menggunakan KTP dan aplikasi. Untuk kemasan 5 kilogram asumsinya bisa digunakan selama 4 hari hingga seminggu. Kalau seseorang hari ini beli dan besok beli lagi, wajib diwaspadai," katanya.
 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : A Malik Ibrahim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024