Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memantau penyaluran bantuan pangan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di Kabupaten Madiun, Senin.
"Bantuan beras ini merupakan upaya yang dilakukan pemerintah dalam menghadapi musim kemarau panjang yang diakibatkan badai El-Nino," ujar Menko PMK Muhadjir Effendy di Kantor Desa Sumberbening, Kecamatan Balerejo, Madiun, Senin.
Menurutnya, bantuan pangan beras adalah program pemerintah yang menyalurkan beras kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Bantuan berupa beras 10 kilogram yang diberikan kepada KPM melalui Program Bantuan Pangan CBP dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang disalurkan oleh Perum Bulog.
Bantuan pangan beras tersebut merupakan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo untuk menjaga stabilitas pangan dan menekan angka inflasi di Indonesia. Selain itu, lanjutnya, bantuan beras merupakan upaya untuk mengantisipasi krisis pangan pada akhir tahun hingga awal tahun 2024.
Dalam kesempatan itu Menko Muhadjir juga melihat langsung proses penyaluran bantuan pangan beras ke KPM. Juga di kesempatan itu Muhadjir berinteraksi dengan para ibu-ibu penerima manfaat.
Penjabat (Pj) Bupati Madiun Tontro Pahlawanto menyatakan penyaluran bantuan pangan CBP di Kabupaten Madiun menyasar 67.104 KPM.
"Di Kabupaten Madiun, pendistribusian CBP dimulai pada tanggal 31 Januari 2024 hingga 10 Februari 2024. Sampai dengan tanggal 5 Februari 2024 sebanyak 30.606 KPM sudah menerima bantuan, dengan total beras sebanyak 306.060 kilogram," kata Tontro.
Sementara sebanyak 36.498 KPM sisanya masih dalam proses penyaluran dengan beras sebanyak 364.980 kilogram.
"Total desa yang sudah tersalurkan mencapai 95 desa, sedangkan 111 desa lainnya masih dalam proses," tuturnya.
Dengan bantuan pangan beras tersebut, kata dia, diharapkan masyarakat mudah mendapatkan bahan pangan berkualitas di tengah dampak kemarau panjang yang melambungkan harga beras di pasaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Bantuan beras ini merupakan upaya yang dilakukan pemerintah dalam menghadapi musim kemarau panjang yang diakibatkan badai El-Nino," ujar Menko PMK Muhadjir Effendy di Kantor Desa Sumberbening, Kecamatan Balerejo, Madiun, Senin.
Menurutnya, bantuan pangan beras adalah program pemerintah yang menyalurkan beras kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Bantuan berupa beras 10 kilogram yang diberikan kepada KPM melalui Program Bantuan Pangan CBP dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang disalurkan oleh Perum Bulog.
Bantuan pangan beras tersebut merupakan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo untuk menjaga stabilitas pangan dan menekan angka inflasi di Indonesia. Selain itu, lanjutnya, bantuan beras merupakan upaya untuk mengantisipasi krisis pangan pada akhir tahun hingga awal tahun 2024.
Dalam kesempatan itu Menko Muhadjir juga melihat langsung proses penyaluran bantuan pangan beras ke KPM. Juga di kesempatan itu Muhadjir berinteraksi dengan para ibu-ibu penerima manfaat.
Penjabat (Pj) Bupati Madiun Tontro Pahlawanto menyatakan penyaluran bantuan pangan CBP di Kabupaten Madiun menyasar 67.104 KPM.
"Di Kabupaten Madiun, pendistribusian CBP dimulai pada tanggal 31 Januari 2024 hingga 10 Februari 2024. Sampai dengan tanggal 5 Februari 2024 sebanyak 30.606 KPM sudah menerima bantuan, dengan total beras sebanyak 306.060 kilogram," kata Tontro.
Sementara sebanyak 36.498 KPM sisanya masih dalam proses penyaluran dengan beras sebanyak 364.980 kilogram.
"Total desa yang sudah tersalurkan mencapai 95 desa, sedangkan 111 desa lainnya masih dalam proses," tuturnya.
Dengan bantuan pangan beras tersebut, kata dia, diharapkan masyarakat mudah mendapatkan bahan pangan berkualitas di tengah dampak kemarau panjang yang melambungkan harga beras di pasaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024