Bondowoso - Jamaah haji asal Kabupaten Bondowoso, Jatim, yang meninggal di Tanah Suci bertambah satu sehingga keseluruhan menjadi tiga orang. "Jamaah yang meninggal terakhir adalah Ahmad Hamidin (83) pada Kamis (17/11) karena sakit dan usianya sudah lanjut," kata Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bondowoso Drs H Yunus, Sabtu. Ia menjelaskan bahwa Ahmad Hamidin yang berangkat ke Tanah Suci bersama anak dan menantunya itu ditinggal di Mekkah saat pemulangan jamaah Kloter 9 dan 10 dari Bondowoso karena sakit. Lelaki asal Desa Sukosari, Kecamatan Tamanan itu sakit karena usianya sepuh. Rencananya, Ahmad Hamidin akan dipulangkan dengan jamaah dari kloter lain jika dalam perkembangannya kesehatan yang bersangkutan memungkinkan untuk terbang kembali ke Indonesia. "Namun nyawa beliau tidak tertolong dan akhirnya meninggal di Mekkah. Jasadnya sudah dimakamkan di kompleks Syaraya, Mekkah," katanya. Info dari seorang jamaah Bondowoso yang sudah pulang ke Tanah Air, Ahmad Hamidin selama menjalankan ibadah lebih banyak dibantu oleh anaknya karena fisiknya yang tidak kuat. Ia seringkali digendong oleh anaknya saat menjalankan aktivitas. Yunus menjelaskan bahwa sesuai ketentuan, ahli waris jamaah yang meninggal mendapatkan hak klaim asuransi, namun tahun ini belum diketahui jumlah uangnya. Pada tahun lalu sekitar Rp30 juta untuk jamaah meninggal. Ia menjelaskan bahwa untuk mendapatkan klaim asuransi itu ahli waris bisa mengurus sendiri dengan melampirkan sejumlah dokumen, antara lain, surat keterangan dari Konsulat Jenderal di Mekkah, surat keterangan kematian dari kepala desa atau lurah serta surat keterangan para ahli waris. Menurut dia, dalam pelaksanaan haji tahun ini, tiga anggota jamaah haji asal Bondowoso meninggal di Tanah Suci. Pertama, Ridwan (55), asal Desa Curahdami, Kecamatan Curahdami, yang meninggal dunia di Mekkah karena serangan jantung. Ridwan meninggal pada Selasa (25/10) sekitar pukul 15.00 Waktu Arab Saudi (19.00 WIB) dan dimakamkan di Syaraya. Ridwan yang tergabung dalam Kelompok Terbang 10 memang memiliki riwayat sakit jantung sejak di Tanah Air. Bahkan menurut keterangan keluarganya, Ridwan sudah sering keluar masuk rumah sakit untuk dirawat karena penyakit jantung. Sementara Samsul Hidayat meninggal di Tanah Suci Mekkah karena serangan darah tinggi. Samsul Hidayat, warga Desa Sekar Putih, Kecamatan Tegal Ampel, yang pensiunan camat di Grujugan, Bondowoso, itu sempat terjatuh karena penyakitnya tersebut. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011