Jember- Nisa (65), seorang nenek warga Kelurahan Kaliwates, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember tewas tertabrak kereta api (KA) Sritanjung jurusan Banyuwangi-Yogyakarta, di sebuah perlintasan kereta di kecamatan setempat, Kamis. Penjaga pintu perlintasan, Suwito, mengatakan, nenek tersebut kemungkinan mengalami gangguan pendengaran karena bunyi klakson tanda kereta api akan lewat sudah berbunyi dan pintu perlintasan sudah tertutup. "Pintu sudah ditutup dan klakson tanda KA akan lewat juga sudah bunyi, namun nenek itu tetap melintas, sehingga terserempet KA Sritanjung yang melaju dari arah timur," tuturnya. Korban tertabrak hanya beberapa meter dari timur pintu perlintasan Jalan Melati, Kecamatan Kaliwates, pada saat itu sudah tertutup secara sistematis dan nyawa korban tidak tertolong karena mengalami luka berat di kepala, sehingga tewas di lokasi kejadian. "Mayat korban langsung dibawa ke instalasi kamar mayat Rumah Sakit dr Soebandi Jember," katanya menambahkan. Sementara Humas PT KA Daerah Operasi IX Jember, Gatut Sutiyatmoko, membenarkan terjadinya kecelakaan kereta yang menewaskan seorang nenek. "Memang benar KA Sritanjung menyerempet seorang nenek, namun tanda KA akan lewat sudah dibunyikan sesuai dengan prosedur," tuturnya. Menurut dia, masyarakat harus mendahulukan perjalanan kereta api, apabila melewati pintu perlintasan karena palang pintu perlintasan KA berfungsi untuk mengamankan perjalanan kereta, bukan rambu-rambu lalu lintas untuk pengguna jalan. "Sebelum melewati pintu perlintasan KA, seharusnya warga menoleh ke kanan atau kiri di jalur rel kereta untuk memastikan tidak ada KA yang lewat, khususnya pada perlintasan kereta yang tidak terjaga dan pintu perlintasan liar," katanya menjelaskan. Sebanyak 293 pintu perlintasan kereta api di wilayah PT Kereta Api Daop IX Jember sepanjang Kabupaten Pasuruan hingga Banyuwangi tidak terjaga dan rawan terjadi kecelakaan. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011