Jember - Pengamat politik Universitas Jember, Drs Joko Susilo Msi, mengatakan bahwa kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama untuk menghadiri KTT ke-19 ASEAN di Nusa Dua, Bali, menunjukkan bahwa peranan ASEAN semakin penting di dunia internasional.
"ASEAN menjadi sebuah kawasan regional yang sangat prospektif bagi negara-negara maju, bahkan jumlah penduduknya juga cukup padat, sehingga wajar ASEAN dilirik oleh Amerika Serikat," tuturnya saat ditemui di kampus FISIP Universitas Jember, Kamis, menanggapi kedatangan Presiden Obama di Bali.
Presiden AS Barack Obama dijadwalkan tiba di Denpasar, Kamis malam, usai lawatan dua hari di Australia, bahkan presiden negara adidaya tersebut dikabarkan akan membawa ratusan wartawan AS dari berbagai media arus utama AS.
Menurut Joko, pertumbuhan ekonomi negara-negara di ASEAN cukup stabil dibandingkan negara-negara di Uni Eropa yang saat ini mengalami krisis yang berkelanjutan, sehingga negara-negara di Asia Tenggara menjadi pusat perhatian bagi negara maju yang tergabung dalam G-7 dan Rusia.
"Tidak hanya pertumbuhan ekonomi saja yang menjadi daya tarik negara adidaya itu, namun arah politik luar negeri negara-negara ASEAN yang condong ke AS menjadi pertimbangan bagi Presiden Obama untuk menghadiri KTT ke-19 di Bali," ucap dosen ilmu hubungan internasional itu.
Para pemimpin negara di Asia Tenggara, lanjut dia, harus memanfaatkan momentum tersebut dengan menjalin kerja sama dan melakukan perjanjian yang bisa menguntungkan negara ASEAN secara regional maupun masing-masing negara di Asia Tenggara tersebut.
"ASEAN semakin diakui oleh dunia internasional, bahkan kedatangan Presiden Obama di KTT ASEAN dapat memicu masuknya investor-investor papan atas untuk menanamkan investasi," kata pengajar mata kuliah politik pemerintahan Asia Tenggara FISIP Unej itu.
Selain Obama, Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki Moon, Perdana Menteri China Wen Jiabao, Presiden Korsel Lee Myung-bak, PM Jepang Yoshihiko Noda, dan PM India Manmohan Singh dijadwalkan tiba Kamis ini di Denpasar, Bali.
Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya pada pembukaan KTT ke-19 ASEAN menyebutkan lima hal yang akan menjadi pembahasan pokok dalam pertemuan tiga hari dalam KTT tersebut antara lain penguatan tiga pilar komunitas ASEAN yaitu politik dan keamanan, ekonomi, sosial dan budaya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011