Pemerintah Kota (Pemkot)  Kediri secara intensif melakukan penanaman pohon baru sebagai upaya memperbanyak sumber mata air di wilayah setempat.

Penjabat (Pj) Wali Kota Kediri Zanariah, Rabu, mengemukakan pemkot berkolaborasi dengan berbagai pihak menggalakkan penanaman pohon dalam program ekspedisi penyelamatan mata air.

"Wilayah kota dan kabupaten Kediri ini diapit Gunung Kelud (1.731 meter di atas permukaan laut/mdpl) dan Pegunungan Wilis (2.563 mdpl) serta dilintasi Sungai Brantas berlimpah dengan banyak sumber mata air. Beberapa mata air tersebut ada yang dipergunakan untuk irigasi pertanian ada pula yang dikelola sebagai objek wisata," katanya.

Program ini, kata dia, sudah berlangsung sejak tahun 2023 dan terus dilakukan hingga sekarang.

Ia mengatakan di Kota Kediri tercatat ada 27 mata air yang tersebar di 12 kelurahan. Hingga saat ini, lanjutnya, sumber mata air tersebut masih aktif dan dimanfaatkan oleh warga untuk keperluan sehari-hari.

Sebagai wilayah urban yang menjadi hub bagi daerah Mataraman, ditambah akan adanya Bandara Internasional Dhoho, kata dia, potensi pertumbuhan populasi dan aktivitas manusia di Kota Kediri akan semakin besar.

Hal itu, menurutnya, berdampak pada kebutuhan air untuk memenuhi kebutuhan hidup sehingga mata air perlu dilindungi dan dirawat.

Hal tersebut mencakup kebijakan pengelolaan air, pengendalian polusi, dan penanaman vegetasi di sekitar sumber air. Tujuannya jelas untuk menjaga kualitas dan menjaga aliran air yang bersih.

"Terlebih saat ini krisis iklim menjadi ancaman yang serius. Krisis ini menyebabkan anomali cuaca yang ekstrem. Kemarin kita rasakan El-Nino, tapi Alhamdulillah inflasi kita juga ketahanan pangan kita, tetap terjaga," katanya. 

Dengan semakin banyak penanaman pohon, kata dia, nantinya diharapkan sumber air juga semakin berlimpah sehingga kebutuhan masyarakat terhadap air pun juga tercukupi.

Lebih jauh Zanariah mengatakan perkembangan ekonomi dan teknologi yang cepat saat ini juga diikuti oleh kerusakan lingkungan, termasuk deforestasi, polusi udara, dan polusi air, yang merugikan alam dan manusia. 

Karena itu, lanjut dia, dibutuhkan kesadaran untuk menjaga dan memelihara alam agar seimbang antara perkembangan pembangunan dan pemenuhan kebutuhan ekonomi masyarakat.

Menurutnya, kegiatan penanaman pohon membawa manfaat lebih besar dalam memelihara dan menjaga sumber air agar bisa digunakan untuk kebutuhan air bersih hingga irigasi pertanian dan pariwisata.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024