Dinas Perpusatakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Surabaya mencatatkan keberhasilan meningkatkan persentase Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) di wilayah setempat, sehingga menjadi yang tertinggi di Jawa Timur pada tahun 2023.

Kepala Dispusip Surabaya Mia Santi Dewi menjelaskan berdasarkan survei yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jawa Timur (TGM) warga Surabaya di tahun 2023 mencapai 80,3 poin, satu-satunya kota yang dinilai masuk kategori TGM "Sangat Tinggi".

"Ini menunjukkan bahwa berbagai upaya yang sudah kami lakukan untuk terus meningkatkan minat baca dan kegemaran membaca warga berhasil," kata Mia di Balai Kota Surabaya, Kamis.

Selain itu, survei dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jawa Timur itu juga menunjukkan bahwa durasi membaca atau lama waktu yang dihabiskan untuk membaca setiap harinya, Surabaya lagi-lagi berada pada level "Sangat Tinggi", yaitu kurang lebih 3 jam.

Padahal, rata-rata membaca warga Jawa Timur hanya di kisaran 1 jam hingga 1 jam 59 menit. "Artinya di sini, tingkat durasi membaca warga Surabaya sudah di atas rata-rata," ujarnya.

Sejumlah fasilitas yang biasanya dimanfaatkan warga Surabaya untuk membaca adalah perpustakaan, Taman Baca Masyarakat (TBM) dan mobil keliling atau perpustakaan keliling.

"Kunjungan tertinggi pada tahun 2023 pada bulan Maret, angkanya mencapai 84.882 pengunjung. Sedangkan total pengunjung selama tahun 2023 sebanyak 824.790 pengunjung. Angka ini tentunya sesuai dengan TGM dan durasi membaca yang tertinggi di Jawa Timur," ucapnya.

Mia juga menjelaskan berbagai strategi untuk meningkatkan minat baca masyarakat yang dilakukan sejak anak usia dini, salah satunya adalah dengan "Wisata Buku". Program ini mengenalkan perpustakaan ke anak-anak dengan image baru. 

Lewat dua perpustakaan yang dikelola pemkot, yaitu Perpustakaan di Balai Pemuda dan Perpustakaan di Rungkut Asri Tengah, anak-anak bisa mengakses berbagai kegiatan menarik, mulai dari mendapatkan informasi, pendidikan, hingga wisata ini sekaligus.

"Kalau ngomong perpustakaan, nggak hanya membayangkan rak buku. Namun kita juga kemas dalam Edutainment," kata Mia.

Mia menyatakan melalui konsep menarik itu, maka aktivitas di perpustakaan bukan sekadar mengisi waktu luang, namun menjadi tujuan utama anak-anak, misalnya ketika pulang sekolah, anak-anak punya tujuan utama ke perpustakaan.

"Mengajak datang ke perpustakaan menjadi bagian awal untuk mengenalkan buku kepada anak. Kalau anak-anak sudah menjadikan perpustakaan sebagai tujuannya, baru setelah itu kita upayakan mereka semakin gemar membaca," ujarnya.

Layaknya tempat wisata, pada siswa usia dini diajak untuk bermain sambil belajar. Misalnya anak TK, dibuatkan kartu perpustakaan.

"Jadi, mereka datang, tap kartu. Di perpustakaan, mereka juga kami belajar sambil ice breaking," katanya.

Selain Perpustakaan, masyarakat Surabaya juga bisa mengakses buku di Taman Baca Masyarakat (TBM) dan pojok baca yang ada di balai RW, kelurahan, dan spot lainnya.

Tercatat di Surabaya ada sekitar 500 TBM dan 400 pojok baca yang juga bisa menjadi jujukan mencari buku menarik.

"Jenis buku yang paling banyak diminati adalah buku cerita hingga informatika sederhana. Bukunya dari kami (Pemkot), setiap tiga bulan, ada sirkulasi buku. Kami sesuaikan dengan buku yang paling diminati," katanya.

Saat ini, Dispusip ingin meningkatkan minat baca buku di TBM dengan strategi menyiapkan berbagai kegiatan di TBM.

"Tidak hanya menjadi tempat buku. Ini sudah kami lakukan," katanya.

Bukan sekadar membaca, anak juga diajak belajar menulis. Artinya, ini tingkatkan pelayanannya. Di sana ada kelas numerik, membantu membahas PR, kelas fotografi, hingga belajar mendongeng.

"Bahkan, beberapa ada yang belajar menulis buku," lanjutnya.

Mia menyebut hasil tulisan para anak, dikumpulkan dalam satu buku. Ada beberapa antologi cerpen yang dihasilkan dari anak di TBM. Juga ada kompetensi mendongeng.

"Mereka bisa tampil mendongeng dan lomba antar kecamatan, sehingga semakin menarik minat mereka untuk terus gemar membaca," tuturnya. (ADV)

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024