Penjabat Bupati Lumajang Indah Wahyuni mengatakan warung Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menjadi solusi Pemerintah Kabupaten Lumajang dalam mengatasi inflasi di daerah setempat.

"Kami menggulirkan inisiatif baru dalam upaya mengendalikan inflasi. Langkah strategis tersebut diwujudkan melalui pembangunan Warung TPID di Pasar Pasirian, yang nantinya menjadi role model untuk pasar-pasar lainnya," kata dia di Kabupaten Lumajang, Minggu. 

Menurut Yuyun, sapaan akrabnya, Warung TPID menjadi tempat yang menyediakan berbagai kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.

Tak hanya itu, warung tersebut juga berperan sebagai pusat pembelian barang kebutuhan pokok dari para petani, dengan jaminan harga menguntungkan bagi para produsen lokal.

"Warung TPID akan ditempatkan di Pasar Pasirian. Jika berhasil, konsep itu akan diperluas ke semua pasar di Lumajang," tuturnya.

Ia mengatakan harga-harga yang disajikan akan diatur agar bersifat seimbang, sehingga memberikan kesempatan kepada masyarakat memperoleh kebutuhan pokok lebih terjangkau dan sekaligus dapat mendorong daya beli masyarakat.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lumajang Mochamad Sonhaji menyambut baik terhadap langkah yang dilakukan pemerintah daerah tersebut dalam mengendalikan laju inflasi di daerah.

Menurutnya kebutuhan pokok seperti beras, cabai rawit, dan bawang merah memiliki dampak signifikan terhadap tingkat inflasi, sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah.

"Kenaikan harga ketiga bahan pokok tersebut sangat berpengaruh terhadap kebutuhan rumah tangga lainnya. Untuk itu, langkah itu diharapkan dapat membantu menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi di wilayah Lumajang," kata Kepala BKD Jatim tersebut.

Pemkab Lumajang tetap optimistis bahwa langkah itu akan memberikan dampak positif terhadap tingkat inflasi di daerah tersebut karena upaya itu sekaligus menunjukkan komitmen pemerintah memberikan solusi nyata terhadap permasalahan ekonomi masyarakat di tingkat lokal.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024