Surabaya - Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya menyoroti pembangunan hutan kota di Kecamatan Pakal yang dinilai terlalu ambisius. Bahkan dewan ragu pembangunan ruang terbuka hijau terpadu sesuai dengan rencana awal sebagai hutan kota terpadu. "Saat kami sidak (inspeksi mendadak) ke lokasi, yang ada adalah kegiatan pengurukan. Katanya sih untuk tahun 2011 ini hanya meratakan kontur tanah. Padahal pembangunan hutan kota ini sudah dicanangkan sejak 2009 lalu," kata anggota Komisi C DPRD Herlina Harsono Njoto. Apalagi hingga saat ini, komisi C belum tahu secara detail soal konsep hutan kota terpadu. Tentu saja, dikhawatirkan pembangunan hutan kota ini tidak sesuai dengan jadwal dan konsep awal. Jika terjadi seperti itu, tentu dewan tidak bisa melaksanakan pengawasan secara maksimal. "Kami sudah minta Dinas Pertanian selaku pemegang anggaran pembangunan untuk mengirim gambar rencana rancangan hutan kota yang akan dibangun. Tapi hingga sekarang kami belum menerima gambarnya," ucap Herlina. Pada tahap awal, hutan kota rencananya akan dibangun di atas lahan seluas 6,5 hektare. Lahan tersebut merupakan tanah bekas kas desa milik Pemkot Surabaya. Usai pembangunan tahap pertama, pemkot berencana membebaskan 10 hektare tanah. Di samping tanah 10 hektare itu ada tanah BKD lagi seluas 6,5 hektare, sehingga total luas hutan terpadu adalah 23 hektare. Hanya saja, hingga saat ini belum ada gambaran seperti apa bentuk hutan kota di kawasan Surabaya Barat tersebut. Hal itu dikarenakan hingga saat ini kondisi lahan masih berupa tanah kosong bekas tambak yang sudah diuruk. "Untuk pengerukan dan pembuatan kontur tanah tahap pertama saja dana yang dianggarkan sebesar Rp1,7 miliar. Itu belum termasuk anggaran untuk tanaman yang akan ditempatkan di hutan kota," katanya. Sementara itu, Kabid Pertanian dan Kehutanan Dinas Pertanian Kota Surabaya Alex Siahaya mengatakan pihaknya optimistis pengembangan hutan kota seluas 23 hektare di Kecamatan Pakal atau di kawasan sekitar gedung pusat olahraga atau "Surabaya Sport Center" (SSC) akan terealisasi pada 2012. Alex Siahaya mengatakan, sementara ini pihaknya baru bisa melakukan pengurukan di atas lahan seluas 6,5 hektare dan penanaman 750 pohon di pinggir lokasi. "Kami rencanakan untuk tahun 2012, pembuatan hutan kota tuntas," paparnya. Menurut dia, di hutan kota tersebut terdapat kolam pemancingan dan peternakan. Ia menambahkan soal gambar atau desain hutan kota yang diminta Komisi C DPRD Surabaya, pihaknya memang mengakui belum menyerahkan. "Kami akan menyerahkan detail hutan kota terpadu ini pada dewan secepatanya," ujarnya. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011