Pemerintah Kabupaten Probolinggo bersama Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) membahas pengelolaan Terminal Wisata Seruni Point dan jembatan kaca Bromo.
"Pembangunan Terminal Wisata Seruni Point memiliki manfaat sebagai tempat singgah dengan berbagai fasilitas pendukung sebelum ke Puncak Seruni Point dan lokasi itu juga sebagai tempat untuk melihat matahari terbit di Bromo," kata Penjabat Bupati Probolinggo Ugas Irwanto dalam keterangan di Probolinggo, Jumat.
Kemudian pengembangan infrastruktur pemukiman di Cemoro Lawang untuk perbaikan infrastruktur yang mendukung ketahanan dari bencana, pariwisata dan pemukiman sekitar.
Pj Bupati Ugas bersama tim dari Kementerian PUPR menuju lokasi rencana pengelolaan Terminal Wisata Seruni Point dan Jembatan Kaca. Pembangunan Terminal Wisata Seruni Point adalah sebagai tempat singgah yang disediakan dengan berbagai fasilitas pendukung sebelum ke arah puncak wisata tersebut.
Penataan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Bromo Tengger Semeru (KSPN BTS) tahap I berupa pembangunan Terminal Wisata Seruni Point dan peningkatan infrastruktur permukiman Cemoro Lawang yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Jawa Timur Direktorat Jenderal Cipta Karya.
"Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementerian PUPR yang telah merampungkan pekerjaan penataan KSPN Bromo Tengger Semeru tahap I di wilayah Kabupaten Probolinggo," tuturnya.
Ia menjelaskan bahwa Terminal Wisata Seruni Point dan Jembatan Kaca diproyeksikan akan menjadi Landmark dan magnet wisata baru di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Bromo Tengger Semeru.
"Untuk itu dibutuhkan sinergi dua pihak yang setara, adil dan berasaskan profesionalisme. Kerja sama Pemkab Probolinggo dengan Balai Besar TNBTS diharapkan mampu menjalankan pengelolaan secara baik dan profesional," ujarnya.
Menurutnya, ada hal yang harus diperhatikan bahwa tempat wisata itu harus bersih yaitu ada tanggung jawab bersama terhadap kebersihan, salah satunya seperti menyediakan tempat sampah di tiap-tiap titik.
"Seperti Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Probolinggo sudah melakukan uji coba pengolahan sampah dan apabila berhasil akan dibangun tempat pengolahan sampah di lokasi wisata kawasan Bromo itu," katanya.
Pembahasan itu juga dihadiri oleh Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Hendro Wijanarko, pejabat dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur, Balai Geoteknik Terowongan dan Struktur (BGTS) Kementerian PUPR, Sekretaris Direktorat Jenderal (Sekditjen) KSDAE dan Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi (PJLKK).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Pembangunan Terminal Wisata Seruni Point memiliki manfaat sebagai tempat singgah dengan berbagai fasilitas pendukung sebelum ke Puncak Seruni Point dan lokasi itu juga sebagai tempat untuk melihat matahari terbit di Bromo," kata Penjabat Bupati Probolinggo Ugas Irwanto dalam keterangan di Probolinggo, Jumat.
Kemudian pengembangan infrastruktur pemukiman di Cemoro Lawang untuk perbaikan infrastruktur yang mendukung ketahanan dari bencana, pariwisata dan pemukiman sekitar.
Pj Bupati Ugas bersama tim dari Kementerian PUPR menuju lokasi rencana pengelolaan Terminal Wisata Seruni Point dan Jembatan Kaca. Pembangunan Terminal Wisata Seruni Point adalah sebagai tempat singgah yang disediakan dengan berbagai fasilitas pendukung sebelum ke arah puncak wisata tersebut.
Penataan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Bromo Tengger Semeru (KSPN BTS) tahap I berupa pembangunan Terminal Wisata Seruni Point dan peningkatan infrastruktur permukiman Cemoro Lawang yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Jawa Timur Direktorat Jenderal Cipta Karya.
"Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementerian PUPR yang telah merampungkan pekerjaan penataan KSPN Bromo Tengger Semeru tahap I di wilayah Kabupaten Probolinggo," tuturnya.
Ia menjelaskan bahwa Terminal Wisata Seruni Point dan Jembatan Kaca diproyeksikan akan menjadi Landmark dan magnet wisata baru di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Bromo Tengger Semeru.
"Untuk itu dibutuhkan sinergi dua pihak yang setara, adil dan berasaskan profesionalisme. Kerja sama Pemkab Probolinggo dengan Balai Besar TNBTS diharapkan mampu menjalankan pengelolaan secara baik dan profesional," ujarnya.
Menurutnya, ada hal yang harus diperhatikan bahwa tempat wisata itu harus bersih yaitu ada tanggung jawab bersama terhadap kebersihan, salah satunya seperti menyediakan tempat sampah di tiap-tiap titik.
"Seperti Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Probolinggo sudah melakukan uji coba pengolahan sampah dan apabila berhasil akan dibangun tempat pengolahan sampah di lokasi wisata kawasan Bromo itu," katanya.
Pembahasan itu juga dihadiri oleh Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Hendro Wijanarko, pejabat dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur, Balai Geoteknik Terowongan dan Struktur (BGTS) Kementerian PUPR, Sekretaris Direktorat Jenderal (Sekditjen) KSDAE dan Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi (PJLKK).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024