Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, memberdayakan Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) dalam menyebarkan informasi pembangunan dan menangkal kabar bohong yang banyak beredar di media sosial menjelang pelaksanaan Pemilu 2024 dengan membuat radio KIM.

"Radio KIM yang kami bangun dan telah mengudara pada 5 Januari 2024 itu terletak di Kecamatan Pragaan dan kami beri nama 'Radio Pragaan Station'," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pemkab Sumenep Ferdiansyah Tetrajaya dalam keterangan yang disampaikan di Sumenep, Jawa Timur, Senin.

Ia menjelaskan kebijakan menyebarkan informasi positif seputar pembangunan dan menangkal kabar bohong melalui radio tersebut, karena sebagian masyarakat di kabupaten itu masih banyak yang menjadikan radio sebagai sarana dalam mengakses informasi.

"Karena itu, sarana informasi yang kami sediakan agar bisa menyebar luas di kalangan masyarakat, terutama masyarakat di pedesaan adalah radio," katanya.

Radio yang dikelola komunitas ini, bekerja sama dengan Radio Republik Indonesia (RRI) menyiarkan ulang informasi penting berkaitan dengan pembangunan, kebijakan pemerintah dan memberikan ruang dialog bagi masyarakat untuk menyampaikan segala aspirasi warga.

Pemkab Sumenep, kata dia, menyerap informasi melalui radio tersebut, sehingga akan terjadi timbal balik yang saling menguntungkan antara pemerintah dengan masyarakat.

"Jadi isi informasi yang harus disebarkan kepada masyarakat berupa hal-hal positif yang bisa mendorong kemajuan di bidang ekonomi, pendidikan, sosial, seni budaya dan politik," kata dia.

Radio KIM dengan nama 'Radio Pragaan Station' ini merupakan radio pertama yang dikelola oleh komunitas informasi masyarakat di wilayah setempat.

Sementara itu, Akademisi dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura Esa Arif, M.I.Kom menilai pembangunan sarana media komunikasi publik di wilayah perdesaan sangat efektif, karena bisa memberi ruang bagi masyarakat yang memiliki kecenderungan berbeda dalam memanfaatkan media massa.

"Memang yang banyak diakses warga saat ini adalah media daring. Tapi pendengar media radio juga perlu diperhatikan, karena media ini ternyata masih banyak diminati masyarakat," katanya.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024