Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengalokasikan anggaran sebesar Rp700 miliar untuk penanganan banjir, termasuk mencakup perbaikan saluran air di kawasan perkampungan.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melalui keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Jumat, mengatakan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) telah melakukan penandatanganan dengan RT/RW, serta LMPK hampir di seluruh tingkat RW untuk menyelesaikan persoalan banjir.

"Karena di setiap wilayah RT/RW juga mungkin ada 10 titik yang banjir, tapi prioritasnya lima titik dulu yang dikerjakan. Ini dikerjakan di 2024 yang Insya Allah akan kami selesaikan bulan Maret," katanya.

Eri juga menjelaskan secara garis besar di Surabaya masih terdapat 250 catchment area atau daerah tangkapan air dari yang sebelumnya 350 catchment area, sehingga masih ada kemungkinan genangan muncul di ratusan titik saluran tersier.

"Tahun ini yang kami sentuh adalah 250 catchment area yang menjadi skala prioritas," ujarnya.

Dia menyebut bahwa penentuan anggaran penanganan banjir juga harus melihat pada skala prioritas, termasuk menyoal estimasi masa penyelesaiannya.

"Karena tidak bisa satu masalah diselesaikan dalam satu maka harus punya skala prioritas yang disepakati dengan warga Surabaya," ucapnya.

Skema penanganan banjir di Kota Surabaya tak hanya berfokus pada penerapan perbaikan saluran, namun harus ditunjang pembangunan rumah pompa.

"Di wilayah rendah tidak mungkin air masuk ke sungai yang ada, sehingga diperlukan rumah pompa, karenanya di bangun rumah pompa. Ini fungsinya untuk mencegah munculnya titik banjir," kata dia.

Sementara itu, Wali Kota Eri Cahyadi telah meresmikan Rumah Pompa Gresikan Tambaksari yang berlokasi Kelurahan Ploso, sore tadi.

Rumah pompa Gresikan Tambaksari memiliki peran strategis dalam mengelola air di wilayah tersebut guna membantu mengurangi mengatasi tantangan banjir.

Diharapkan keberadaan rumah pompa itu mampu meningkatkan efektivitas dalam menangani curah hujan yang tinggi dan meminimalisasi risiko banjir.
 

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024