Kediri - Kepolisian Resor Kediri membidik produsen susu merek "Jenius" yang produknya membuat keracunan ratusan pelajar tingkat sekolah dasar di Kecamatan Puncu dan Plosoklaten, Kabupaten Kediri. Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Kediri, AKP Mansur, Selasa, mengemukakan saat ini terus mengumpulkan informasi dan melakukan penyelidikan, termasuk meminta keterangan dari saksi. "Kami bertahap akan memanggil dari pegawai pemkab dan produsen susu itu. Awalnya dari pegawai, karena kami ingin mengetahui secara jelas mekanisme bantuan tersebut hingga sampai ke sekolah," terangnya. Ia menyebut, hingga hari ini masih memanggil dua pegawai pemkab bagian kesejahteraan rakyat, yaitu Anis dan Jadmiko. Untuk selanjutnya, beberapa pejabat lain, termasuk atasan keduanya juga masuk daftar tunggu menunggu pemeriksaan lanjutan. Untuk pemanggilan produsen susu "Jenius", Mansur mengatakan masih menunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium forensik di Surabaya. Diharapkan, pada pekan ini hasil tersebut sudah selesai, hingga bisa dimanfaatkan sebagai acuan untuk proses selanjutnya. "Kami berharap pekan ini dapat turun hasilnya. Itu akan kami gunakan acuan untuk pemeriksaan selanjutnya. Jika hasilnya ada masalah, tentunya kami punya payung hukum kuat," ucapnya. Pihaknya juga tidak segan-segan terus mengusut kasus tersebut, walaupun kabar yang berembus perusahaan itu dikelola oleh keluarga Bupati Kediri, Haryanti Sutrisno. "Pada prinsipnya, yang bersalah akan kami proses. Kami tidak pandang statusnya," tegasnya. Kasus keracunan susu menimpa anak-anak tingkat sekolah dasar (SD) maupun madrasah ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Kediri, setelah minum susu merek "Jenius", yang merupakan program bantuan susu usaha kesehatan sekolah (UKS) oleh pemkab. Kejadian itu menimpa ratusan anak-anak di SDN Gadungan IV, Gadungan III, SD NU Watugede, Kecamatan Puncu, hingga SD Kayunan, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, yang terjadi secara beruntun pada Oktober 2011. Program pemberian susu yang dilakukan pemkab itu sudah berlangsung selama tujuh tahun dan diberikan kepada anak-anak dengan merek yang sama, "Jenius". Tahun 2011 ini, program itu menjangkau dua kecamatan yaitu Puncu dan Plosoklaten, dengan targetan anak yang duduk di SD dan MI. Tender untuk proyek tersebut dimenangkan oleh CV Amanda dari Kediri dengan anggaran sekitar Rp300 juta. Isu yang beredar, perusahaan itu dikelola oleh keluarga Bupati Kediri, Haryanti Sutrisno. Pemegang saham di perusahaan itu, salah satunya diketahui bernama Sulkani. Ia adalah anggota DPRD Kabupaten Kediri saat ini, sekaligus keluarga dari mantan Bupati Kediri, Sutrisno, suami Bupati saat ini, Haryanti. Jumlah sekolah yang mendapatkan program ini pada 2011 adalah 75 lembaga baik SD ataupun MI, dengan jumlah murid sekitar 14.000 siswa. Pada 2011 ini, program itu dimulai setelah Hari Raya Idul Fitri 1432 Hijriah.

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011