Perusahaan penyedia server hosting Beon Intermedia yang juga holding company dari Jagoan Hosting, Ngalup Collaborative Network dan Mebiso memenuhi kebutuhan praktik kepada sebanyak 150 ribu siswa dan juga membantu 2.800 pelaku usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) lolos daftar merek selama tahun 2023.
 
"Sepanjang tahun 2023, kami mendukung infrastruktur pembelajaran terhadap lebih dari 150.000 siswa di lebih dari 130 kabupaten dan kota serta lebih dari 200 instansi pendidikan se-Indonesia," kata General Manager Jagoan Hosting Andy Novianto dalam keterangannya di Sidoarjo, Jumat.
 
Ia mengatakan, sepanjang tahun 2023 berupaya untuk melakukan edukasi berbasis digital, baik bagi pendidikan maupun UMKM.

Salah satunya, dengan menggelar kegiatan berbasis dalam jaringan maupun luar jaringan yang diikuti oleh lebih dari 500 pelaku usaha yang tersebar di seluruh Indonesia.
 
Rangkaian kegiatan yang melibatkan hexa helix (akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, media dan pendanaan terus dilakukan).

Sepanjang tahun 2023, terdapat lebih dari 322 partners yang terkoneksi, lebih dari 33 aktivitas even yang dihadiri oleh lebih dari 1.242 peserta, serta berkoneksi dengan lebih dari 75 komunitas dan lebih dari 46 media.
 
"Berkaitan dengan ini, Jagoan Hosting mendukung kegiatan pembelajaran, antara lain, SMK Telkom Malang, SMK Telkom Sidoarjo hingga Politeknik Lumajang," katanya.
 
Pihaknya memberikan layanan berupa domain, hosting, cloud hosting hingga server yang diharapkan mampu mendukung kebutuhan pendidikan dan pengembangan lembaga pendidikan.
 
“Kami juga memberikan dukungan teknis dan pemeliharaan untuk teknologi atau infrastruktur yang telah disediakan,” ucap dia.
 
CEO Mebiso Hesti Rosa dalam kesempatan itu mengatakan terdapat layanan Dokumen Hasil Analisis (DHA) yang mampu mengukur prosentase keberhasilan pendaftaran merek.
 
"Pelaku usaha yang belum mendaftarkan mereknya bisa melakukan pengecekan terlebih dahulu. Setelah mendapatkan hasil DHA, jika hasilnya lebih dari 40 persen, bisa melanjutkan untuk daftar merek. Jika kurang dari itu, disarankan untuk ubah nama mereknya dahulu agar tak ditolak saat daftar,” terang
 
Sejak Mei hingga Desember 2023, tercatat ada 2.930 pelaku UKM yang memanfaatkan DHA untuk melakukan pendaftaran merek.

Sementara, jumlah UKM yang melakukan pendaftaran merek sekitar lebih dari 1.100 merek. Sedangkan, pelaku UMKM yang melakukan pengecekan merek sebanyak 225.928.
 
“Kami melakukan pengecekan merek secara real time. Sehingga, pelaku usaha bisa mendaftarkan mereknya dengan segera,” tutur dia.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023