Jombang - Jamaah Tarikat Naqsabandiyah Khalidiyah Mujadadiyah Al-Aliyah (JTNKMA) di Jombang, Jawa Timur, melaksanakan shalat Idul Adha pada Senin (7/11) atau lebih lambat sehari dari ketetapan pemerintah. Pimpinan Jamaah Tarikat Naqsabandiyah Khalidiyah Mujadadiyah Al-Aliyah (JTNKMA) KH Nasuha Anwar mengatakan, penentuan Hari Raya Idul Adha jamaahnya memang berbeda dengan versi pemerintah atau lebih lambat satu hari. "Berdasarkan rukyat yang kami lakukan, 10 Dzulhijah 1432 H jatuh pada Hari Senin 7 November 2011 atau lebih lambat satu hari dari versi pemerintah," katanya. Ia mengemukakan, dengan adanya perbedaan tersebut maka peringatan lebaran kurban tersebut lebih lambat satu hari dibanding umat Islam pada umumnya. "Kami berharap perbedaan waktu pelaksaanaan shalat Idul Adha ini jangan dijadikan sebagai perbedaan yang cukup berarti," katanya. Ia menyebutkan, jamaah yang berpusat di Dusun Kapas Desa Dukuhklopo, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang ini melakukan shalat Idul Adha di Masjid setempat. Usai menjalankan shalat Idul Adha, mereka juga menyembelih hewan kurban untuk dibagikan ke masyarakat sekitar. Ia menegaskan, penentuan Idul Adha tersebut bukan asal-asalan saja, tetapi juga melalui proses yang cukup panjang. Menurutnya, untuk menentukan tanggal 10 Dhulhijah 1432 H, Naqsabandiyah menggunakan 'Rukyat Bin Nadhor' yakni rukyat dengan menggunakan mata telanjang. "Perbedaan dalam menentukan Idul Adha merupakan persoalan biasa. Artinya, apa yang ia lakukan bukan berarti membangkang dari keputusan pemerintah," katanya. Ia mengatakan, permasalahan agama itu datangnya dari Allah, dan hal tersebut tidak bisa dipaksakan untuk harus sama dengan pemerintah. kelompok tarekat ini berharap perbedaan dalam menentukan Idul Adha tidak dipersoalkan. Sebab, perebedaan itu merupakan hal biasa, sehingga tidak bisa diartikan membangkang pemerintahan yang sah. Usai menunaikan ibadah salat Idul Adha, jemaah melakukan penyembelihan hewan kurban di sebelah masjid setempat. Selain itu, mereka juga beramai-ramai membunyikan petasan di pelataran masjid dengan diiringi gema takbir.(*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011