Sidoarjo - Keluarga korban penembakan di Sepande, Sidoarjo (28/10) yang dilakukan oleh oknum polisi, Riyadis Solikin (40), memberikan testimoni (kesaksian) di depan puluhan mahasiswa di kampus Universitas Sunan Giri (Unsuri) Surabaya di Waru, Sidoarjo, Kamis.
Testimoni dari keluarga korban itu disampaikan H Kusnan (kakak ipar) dengan didampingi Hima (anak pertama almarhum), Faiz (anak kedua), dan seorang kerabatnya saat diundang dalam dialog interaktif bertajuk 'Rakyat Mencari Keadilan' yang digelar BEM Unsuri Surabaya di Aula LP Maarif NU Jatim di Waru, Sidoarjo itu.
"Sebagai kakak ipar, saya bangga, karena adik kami (almarhum) cukup kreatif dan peduli pada kegiatan keagamaan. Dia menjadi bendahara di Mushalla Sabilul Huda dan anggota Bagian Dakwah di Mushalla Sabilil Muttaqin," kata H Kusnan dengan suara pelan.
Namun, ketika kronologis kejadian penembakan oleh oknum polisi itu sampai pada sikap bingung istri almarhum yang sedang mencari tahu keberadaan suaminya yang tidak pulang, maka tiba-tiba telepon yang dipegang H Kusnan berbunyi dan cerita pun "terputus" oleh telepon itu.
"Hanya sampai di situ yang bisa saya sampaikan, maaf, saya ada tamu yang menunggu di rumah," katanya sambil mengajak kedua anak almarhum untuk meninggalkan lokasi dialog interaktif yang juga mengundang pakar hukum Unair, I Wayan Titib Sulaksana, dan Rektor Unsuri Rosadiro Cahyono.
Pernyataan "ada tamu di rumah" itu diluruskan Presiden BEM Unsuri Surabaya, Anwari Ilham. "Kebetulan, ada teman mahasiswa yang mengantar keluarga korban untuk pulang ke rumahnya dan di rumah keluarga korban tidak ada tamu," katanya.
Oleh karena itu, ia menduga telepon itu terkait dengan kendala yang sempat dialaminya ketika hendak mengundang H Kusnan, padahal BEM Unsuri bermaksud mencari solusi atas kasus itu, karena itu pihaknya juga mengundang Kapolda Jatim, Kapolres Sidoarjo, dan Bupati Sidoarjo untuk berbicara dalam dialog interaktif itu, tapi ketiganya tidak datang.
"Ada seseorang yang mengatakan kepada kami bahwa H Kusnan akan kedatangan tamu, karena itu tidak bisa datang ke acara kami, tapi H Kusnan akhirnya mau dengan ajakan teman yang membawa mobil untuk menjemputnya," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011