Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Jember (LP2M Unej) menggandeng empat kabupaten untuk meluncurkan program Kolaborasi Bersama untuk Desa (Kober Desa) yang dgelar di Auditorium kampus setempat di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu.
Empat kabupaten yang melakukan penandatanganan kerja sama dalam program Kober Desa yakni Kabupaten Jember, Lumajang, Bondowoso, dan Situbondo.
"Peran desa untuk perguruan tinggi tidak hanya untuk penelitian dan pengabdian saja, sekarang dapat disinergikan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)," kata Rektor Unej Iwan Taruna dalam sambutannya secara daring.
Ia mencontohkan dengan kuliah kerja nyata (KKN) Kolaboratif dan KKN Tematik untuk pembangunan di beberapa wilayah kabupaten di sekitar Tapal Kuda.
"Memang kegiatan MBKM sebagian besar fokus pada aktifitas pedesaan, tentu kolaborasi itu harus dikuatkan karena Unej sadar betul bahwa peran desa itu sangat penting," tuturnya.
Menurutnya pembangunan itu mulai dari desa karena kemakmuran bangsa, Indonesia yang dicita-citakan tentu akan tercapai dengan tahapan-tahapan dimulai dari desa.
"18 indikator capaian SDGs yang di antaranya tentang desa tanpa kemiskinan, desa tanpa kelaparan, sehingga Unej sangat mempertimbangkan apa yang telah dicanangkan oleh Kementerian Desa," katanya.
Ia berharap dengan program Kober Desa terus konsisten dan mendapatkan dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak untuk dilaksanakan terutama kepada Kementerian Desa untuk lebih dikuatkan.
Sementara itu tidak semua desa di Kabupaten Jember menjadi desa binaan Unej, sehingga pihak LP2M berharap seluruh desa bisa berkolaborasi untuk membangun desa mandiri.
Menanggapi hal itu, Bupati Jember Hendy Siswanto menyatakan kesiapannya melakukan kolaborasi dengan mahasiswa Unej untuk seluruh desa di Kabupaten Jember.
"Tercatat di LP2M ada 81 desa dari total 226 desa yang sudah dibina oleh Unej. Kami berharap KKN kolaboratif terus dilakukan di seluruh desa dan kini ada program Kober Desa yang bisa kontinyu membangun desa," katanya.
Ia menjelaskan masyarakat di desa memerlukan pendampingan dari mahasiswa dan dosen karena memiliki ilmu yang bisa diterapkan untuk mengatasi sejumlah persoalan seperti kemiskinan ekstrem dan stunting.
"Jember siap melakukan kolaborasi dengan Unej dalam program Kober Desa untuk mewujudkan desa mandiri," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Empat kabupaten yang melakukan penandatanganan kerja sama dalam program Kober Desa yakni Kabupaten Jember, Lumajang, Bondowoso, dan Situbondo.
"Peran desa untuk perguruan tinggi tidak hanya untuk penelitian dan pengabdian saja, sekarang dapat disinergikan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)," kata Rektor Unej Iwan Taruna dalam sambutannya secara daring.
Ia mencontohkan dengan kuliah kerja nyata (KKN) Kolaboratif dan KKN Tematik untuk pembangunan di beberapa wilayah kabupaten di sekitar Tapal Kuda.
"Memang kegiatan MBKM sebagian besar fokus pada aktifitas pedesaan, tentu kolaborasi itu harus dikuatkan karena Unej sadar betul bahwa peran desa itu sangat penting," tuturnya.
Menurutnya pembangunan itu mulai dari desa karena kemakmuran bangsa, Indonesia yang dicita-citakan tentu akan tercapai dengan tahapan-tahapan dimulai dari desa.
"18 indikator capaian SDGs yang di antaranya tentang desa tanpa kemiskinan, desa tanpa kelaparan, sehingga Unej sangat mempertimbangkan apa yang telah dicanangkan oleh Kementerian Desa," katanya.
Ia berharap dengan program Kober Desa terus konsisten dan mendapatkan dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak untuk dilaksanakan terutama kepada Kementerian Desa untuk lebih dikuatkan.
Sementara itu tidak semua desa di Kabupaten Jember menjadi desa binaan Unej, sehingga pihak LP2M berharap seluruh desa bisa berkolaborasi untuk membangun desa mandiri.
Menanggapi hal itu, Bupati Jember Hendy Siswanto menyatakan kesiapannya melakukan kolaborasi dengan mahasiswa Unej untuk seluruh desa di Kabupaten Jember.
"Tercatat di LP2M ada 81 desa dari total 226 desa yang sudah dibina oleh Unej. Kami berharap KKN kolaboratif terus dilakukan di seluruh desa dan kini ada program Kober Desa yang bisa kontinyu membangun desa," katanya.
Ia menjelaskan masyarakat di desa memerlukan pendampingan dari mahasiswa dan dosen karena memiliki ilmu yang bisa diterapkan untuk mengatasi sejumlah persoalan seperti kemiskinan ekstrem dan stunting.
"Jember siap melakukan kolaborasi dengan Unej dalam program Kober Desa untuk mewujudkan desa mandiri," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023