BPBD Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, menginformasikan bahwa intensitas pengiriman air bersih ke lingkungan pemukiman terdampak kekeringan di daerah itu mulai menurun dalam dua pekan terakhir seiring hujan yang mulai mengguyur wilayah tersebut.

"Sudah banyak berkurang (droping air bersih). Bulan lalu saat puncak kemarau, ada 17 dukuh/desa yang mengajukan permintaan (penyaluran) air bersih, sekarang tinggal lima dukuh," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Agung Prasetyo, Rabu.

Lima lingkungan pemukiman yang masih mendapat suplai air bersih itu di antaranya adalah Dukuh Jenggring Desa Duri Kecamatan Slahung, Dukuh Krajan Tengah dan Dukuh Joso Desa Wates Kecamatan Slahung.

Selain itu juga ada Dukuh/Desa Pangkal di Kecamatan Sawoo dan Dukuh Klatakan Desa Belang di Kecamatan Bungkal.

Sebelumnya, suplai air bersih menyebar di 17 dukuh enam kecamatan, yakni Kecamatan Slahung, Sawoo, Badegan, Jambon, Pulung dan Bungkal, yang selalu dilakukan droping air bersih.

"Masih kita lakukan droping air bersih untuk yang masih kesulitan air, seminggu dua kali untuk pengiriman," paparnya.

Pihaknya mengatakan kendati sudah diguyur hujan beberapa kali namun sumber air di dukuh tersebut belum keluar.

Terlebih Dukuh Jenggring di Desa Duri Kecamatan Slahung tersebut, memang setiap tahun menjadi langganan bencana kekeringan.

"Saat ini intensitas hujan masih rendah, mungkin nanti jika sudah meningkat sumber air di dukuh dukuh tersebut sudah bisa digunakan kembali," kata Agung.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023