Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, hingga kini terus merampungkan perbaikan jalan sebagai sarana penunjang ke Bandara yang segera beroperasi.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengemukakan pemerintah bertugas untuk menyiapkan, merapikan serta melebarkan jalan nontol sebelum jalan tol Kediri-Tulungagung dan Kediri-Kertosono bisa beroperasi.

"Berkat bantuan dari Gubernur, jalan mulai Gringging diperlebar kurang lebih 10 kilometer dari anggaran pemerintah provinsi," katanya di Kediri, Jumat.

Ia juga berharap perbaikan fasilitas jalan juga dilakukan bukan hanya di Kediri melainkan juga kabupaten atau kota lainnya di sekitar Kediri.

"Saya berharap tidak hanya di Kediri. Karena yang menikmati juga kota dan kabupaten sekitar, bisa menyisihkan anggarannya untuk segera membangun jalan nontol," kata dia.

Pemerintah kabupaten saat ini juga telah merampungkan pekerjaan di Jalan PB Sudirman, Desa Manyaran, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri dan pada pekan depan akan dimulai pekerjaan perluasan akses jalan di Simpang Empat banyakan.

Pembangunan prasarana di Jalan PB Sudirman, Kabupaten Kediri tersebut yang menjadi akses utama ke Bandara telah selesai termasuk pemasangan lampu penerangan.

Selain pelebaran akses jalan menuju Bandara di Simpang Empat Banyakan, pemerintah juga akan melakukan pembebasan lahan di tikungan pertama (Simpang Tiga Jatirejo) sebelum Bandara.

Selain itu, pemerintah juga melakukan pembangunan prasarana Jalan Jawa, Kecamatan Grogol yang merupakan jalan konvensional dari arah Kabupaten Nganjuk. Akses jalan dari Grogol tersebut dilakukan pengaspalan ulang.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat meninjau menilai pembangunan Bandara Kediri sangat signifikan untuk mendorong berbagai pergerakan baik ekonomi, pendidikan, budaya hingga interaksi antarbangsa, sebab Bandara ini disiapkan sebagai Bandara internasional.

Bandara ini, kata dia, 100 persen yang membangun swasta. Dengan Bandara ini menjadi kekuatan luar biasa untuk membangun keseimbangan pertumbuhan pembangunan.

Menurut Gubernur Khofifah, pembangunan daerah tidak bisa dibangun dengan pendekatan simetris melainkan asimetris. Sebab ada kebutuhan infrastruktur yang harus ditambahkan dan difasilitasi.

"Masyarakat Mataraman terutama Kediri raya, saya rasa berbagai infrastruktur penunjang termasuk tol Kediri - Tulungagung dan seterusnya menjadi penguatan untuk bersiap memberikan daya dukung dari hadirnya dhoho airport di Kediri," kata dia.

Dengan hadirnya Bandara Dhoho di Kediri, tambah dia, akan membawa dampak yang cukup luas untuk banyak sektor pembangunan. Di sektor pendidikan, keberadaan bandara ini tentunya akan membutuhkan improvement pengembangan kualitas SDM wilayah Kediri raya.

Begitu pula di sektor agrobisnis. Produksi pengembangan di sekitar gunung Wilis meliputi kopi, kakao, alpukat tanpa biji serta nanas yang selama ini marketnya sangat baik dalam dan luar negeri. Dengan hadirnya Bandara Dhoho memberikan ruang cukup luas bagi sektor IKM dan UKM untuk terus mendongkrak roda perekonomiannya.

"Mari kita lihat hadirnya Dhoho airport sebagai kekuatan untuk memberikan ruang dan harapan baru utamanya bagi milenial untuk melompat lebih tinggi dan lebih jauh sehingga kekuatan SDM di Kediri raya dan mataraman lebih komprehensif kualitatif," kata Gubernur.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023