Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur mengimbau warganya untuk meningkatkan kesiagaan mengantisipasi potensi bencana seiring perubahan musim (pancaroba) dari kemarau ke penghujan.
"Kami ingatkan agar selalu berhati-hati dan waspada terhadap kondisi cuaca pancaroba seperti sekarang ini, terutama (bencana) angin kencang, tanah longsor dan petir," kata Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo, Masun di Ponorogo, Senin.
Imbauan kesiagaan ini, setidaknya dilatarbelakangi beberapa kali peristiwa bencana yang terjadi dalam sepekan terakhir seiring perubahan cuaca dari kering ke penghujan.
"Bencana longsor kejadiannya pada 23 (November 2023), sedangkan angin kencang terjadi dua hari berikutnya, tanggal 25 (November 2023). Memang prediksi BMKG saat ini masuk musim peralihan cuaca dari kemarau ke hujan," katanya.
Untuk bencana angin kencang yang terjadi di Dukuh Tugunongko, tercatat ada 29 rumah warga yang mengalami kerusakan mulai berat hingga sedang.
Rinciannya 25 rumah mengalami kerusakan ringan, sedangkan empat bangunan berupa rumah,kios, kandang, garasi mengalami kerusakan sedang.
"Memang yang rusak di bagian atap rumah, yang agak berat itu yang empat itu tadi, meski sama sama di bagian atap," terang Masun.
Sedangkan untuk kejadian tanah longsor, Masun menyebut ada 5 rumah yang terkena material longsor, namun tidak mengakibatkan kerusakan.
Masun menambahkan kendati masih tergolong kecil dimana mahkota longsor di bawah 100 meter pihaknya tetap melakukan langkah antisipatif dengan memberikan kantong pasir dan penutup terpal agar tidak semakin meluas.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Kami ingatkan agar selalu berhati-hati dan waspada terhadap kondisi cuaca pancaroba seperti sekarang ini, terutama (bencana) angin kencang, tanah longsor dan petir," kata Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo, Masun di Ponorogo, Senin.
Imbauan kesiagaan ini, setidaknya dilatarbelakangi beberapa kali peristiwa bencana yang terjadi dalam sepekan terakhir seiring perubahan cuaca dari kering ke penghujan.
"Bencana longsor kejadiannya pada 23 (November 2023), sedangkan angin kencang terjadi dua hari berikutnya, tanggal 25 (November 2023). Memang prediksi BMKG saat ini masuk musim peralihan cuaca dari kemarau ke hujan," katanya.
Untuk bencana angin kencang yang terjadi di Dukuh Tugunongko, tercatat ada 29 rumah warga yang mengalami kerusakan mulai berat hingga sedang.
Rinciannya 25 rumah mengalami kerusakan ringan, sedangkan empat bangunan berupa rumah,kios, kandang, garasi mengalami kerusakan sedang.
"Memang yang rusak di bagian atap rumah, yang agak berat itu yang empat itu tadi, meski sama sama di bagian atap," terang Masun.
Sedangkan untuk kejadian tanah longsor, Masun menyebut ada 5 rumah yang terkena material longsor, namun tidak mengakibatkan kerusakan.
Masun menambahkan kendati masih tergolong kecil dimana mahkota longsor di bawah 100 meter pihaknya tetap melakukan langkah antisipatif dengan memberikan kantong pasir dan penutup terpal agar tidak semakin meluas.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023